Sabtu, 24 Agustus 2019

MENGAPA ALLAH TIDAK TERLIHAT? Apakah Allah itu ada?

Pertanyaan itu dijawab dengan pertanyaan pula. Mengapa ketika kamu dulu di alam rahim ibumu tidak bisa melihat wajah ibumu? Apakah ibumu itu ada?

Jadi, jawaban atas permasalahan ini adalah tentang penglihatan kita yang terbatas. Pada saat di dalam rahim ibu, kita bisa merasakan kelembutan belaian tangan ibu, kita bisa mendengar suara ibu, kita juga dapat rezeki dari saluran (tali pusat) yang tersambung dengan plasenta di perut ibu, tapi kita belum bisa melihat ibu karena keterbatasan pandangan kita saat itu.

Ketika baru lahir ke dunia, pandangan kita juga masih tersekat, belum bisa melihat wajah ibu, hanya bisa membedakan terang dan gelap, putih dan hitam saja. Padahal kelopak mata kita sudah terbuka saat terlahir ke dunia. Hari demi hari sekatan itu semakin hilang dan akhirnya pada usia 10 bulan kita bisa melihat dengan jelas, terus semakin jelas sampai usia kita dewasa.

Saat usia kita semakin dewasa, kita mulai bisa merasakan keberadaan Allah, merasakan kekuasaan Allah yang bekerja terhadap diri kita dan alam raya di sekitar kita. Namun demikian, Allah dan hal-hal yang ghaib lainnya seperti malaikat dan jin belum dapat kita lihat.

Di saat menjelang kematian kita tiba (sakaratul maut) itulah, mata kita disingkap oleh Allah SWT sehingga kita bisa melihat hal-hal yang ghaib, terutama melihat malaikat yang mencabut nyawa kita.

Di alam mahsyar, kita juga bisa melihat para jin, malaikat, dan wajah Allah SWT. Tetapi orang-orang kafir tidak dapat melihat Allah sama sekali, meskipun demikian mereka sangat yakin bahwa Allah sedang mengadilinya saat itu.

Baru kemudian hanya orang-orang yang masuk surga itulah yang disingkapkan seluruh sekat di matanya sampai sejernih-jernihnya sehingga dapat melihat Allah SWT dengan jelas sejelas-jelasnya.

Wallahu a'lam bisshowab.._

====
Dalil-dalil

Allah SWT berfirman:

...ُ  ۗ وَلَوْ تَرٰىٓ إِذِ الظّٰلِمُونَ فِى غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا أَنْفُسَكُمُ  ۖ ...
"... (Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu. ..."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 93)

Allah SWT berfirman:

وَجَآءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَآئِقٌ وَشَهِيدٌ
لَّقَدْ كُنْتَ فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
"Setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan (malaikat) saksi. Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam."
(QS. Qaf 50: Ayat 21-22)

Allah SWT berfirman:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ
إِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
"Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Memandang Tuhannya."
(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 22-23)

Allah SWT berfirman:

كَلَّآ إِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ
"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya."
(QS. Al-Muthaffifiin 83: Ayat 15)._

Senin, 10 Juni 2019

Lebaran Harusnya Seperti Apa?


(Oleh: Deni bin Mu'min)

Lebaran harusnya bagaikan hari pertama kita masuk surga.. kita bertemu, saling mengucap salam, saling mengucapkan selamat atas "kemenangan" yang telah diraihnya.

Di hari lebaran; hilang semua rasa dendam dan kebencian; semua merasa bersaudara. Kita menikmati sajian lebaran berupa makanan-minuman yang lezat-lezat pada pagi dan petang di hari raya ini.

Kita saling menampilkan wajah yang cerah berseri, penuh kegembiraan. Kita saling mengunjungi; kumpul bersama anak-cucu dan keluarga; memastikan bahwa semua orang bahagia; tidak ada satupun wajah yang sengsara di hari raya ini; meski semiskin apapun dia harus bahagia.

====
Dalil-dalil:

1. Penduduk surga ketika bertemu saling memberi salam dan ucapan selamat
Allah SWT berfirman:

وَأُدْخِلَ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ ۖ تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلٰمٌ
"Dan orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dimasukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam (surga) itu ialah salam."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 23)

2. Penduduk surga telah mendapat kemenangan atas perjuangannya selama di dunia

Allah SWT berfirman:

...ِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ ...
"... Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. ..."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 185)

3. Telah hilang semua rasa dendam kebencian antara sesama penduduk surga, meskipun pada masa di dunianya mereka bersaingan dalam hal bisnis dan hal lainnya.

Allah SWT berfirman:

وَنَزَعْنَا مَا فِى صُدُورِهِمْ مِّنْ غِلٍّ إِخْوٰنًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِينَ
"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 47)

4. Penduduk surga menikmati sajian lezat setiap pagi dan petangnya, setiap kapanpun dia mau.

Allah SWT berfirman:

... ۖ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيًّا
"... Dan di dalamnya bagi mereka ada rezeki pagi dan petang."
(QS. Maryam 19: Ayat 62)

5. Wajah-wajah penduduk surga semuanya cerah berseri, penuh keceriaan dan kegembiraan.

Allah SWT berfirman:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ
"Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri."
(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 22)

فَوَقٰىهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا
"Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan."
(QS. Al-Insan 76: Ayat 11)

6. Penduduk surga saling berkumpul dengan keluarga. Jika ada saudara atau temannya yang belum kumpul, mereka mencari dan ingin memastikan bahwa handai taulan mereka semua bahagia ada di surga.

Allah SWT berfirman:

جَنّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوٰجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ ۖ ...
"(yaitu) surga-surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, ..."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 23)

فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَ
"Lalu mereka berhadap-hadapan satu sama lain sambil bercakap-cakap."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 50)

Allah SWT berfirman:

قَالَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ إِنِّى كَانَ لِى قَرِينٌ
"Berkatalah salah seorang di antara mereka, Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman,"
(QS. As-Saffat 37: Ayat 51)

قَالَ هَلْ أَنْتُمْ مُّطَّلِعُونَ
"Dia berkata, Maukah kamu meninjau (temanku itu)?"
(QS. As-Saffat 37: Ayat 54)

فَاطَّلَعَ فَرَءَاهُ فِى سَوَآءِ الْجَحِيمِ
"Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat (teman)nya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 55)._

Meminta Tolong atau Memberi Perintah

Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa memilih: MEMINTA tolong kepada seseorang,
atau MEMBERI perintah kepada seseorang

MEMINTA TOLONG akan membuatmu jadi orang yang BERSYUKUR, karena setelah seseorang itu bersedia untuk menolongmu.. kamu langsung senang, jadi kebahagiaanmu datang lebih cepat meskipun kamu harus menunggu sampai permintaanmu itu terwujud.

MEMBERI PERINTAH akan menuntutmu jadi orang yang BERSABAR, karena setelah ada orang yg mau menuruti perintahmu.. kamu masih harus menunggu lagi sampai dia selesai menuntaskan perintahmu, baru setelah itu kamu senang. Intinya, kebahagiaanmu akan tertunda sampai perintahmu itu diselesaikan.

Dan perlu diketahui, lebih banyak orang yang tidak sabar ketika dia memberikan perintah kepada seseorang._

Sabtu, 29 Desember 2018

Jendela Usang

(Buah kalam: Deni bin Mu'min)

Jendelaku usang dan berdebu
Duniaku hampa dan gelap,, pekat
Ketika orang-orang telah menjadi "orang"
Aku masih berselimut kebodohan
Di saat mereka telah menjadi bintang
Aku.. menatap gemintang pun enggan
Karena,, jendelaku usang dan berdebu

Oh.. jendela usang ku!
Aku enggan menyentuhmu
Aku malas melihatmu
Hai.. jendelaku yang berdebu!
Aku memandangmu tak berguna
Aku menganggap mu warisan yang seharusnya kubuang

Ya, kau selalu begitu dan aku memang begini
Sampai tiba suatu waktu, aku tersadarkan
Seseorang telah datang dan membersihkan jendelaku
Dialah guruku tersayang, aku menyimpan namanya untuk selalu ku doakan
Tangannya menepuk pundakku dan lisannya menyentuh hatiku
Aku tersadarkan kini.. aku mengakui ini
Ternyata jendelaku itu cantik,, menarik
Jendelaku sangat memesona,, rupanya

Duniaku yang hampa telah ramai
Duniaku yang gelap telah terang, benderang.
Aku pun sekarang telah menjadi orang
Aku pun sekarang telah meraih bintang
Aku dan jendela duniaku.. buku-buku ku
Terimakasih guruku..
Kau menyadarkanku betapa pentingnya buku
Engkau,, engkau di hatiku, di dalam sebutan doa-doaku.. Alhamdulillah.._

Senin, 04 Juni 2018

Umpan Balik (Respons) dari Allah


1. Jika kita menjaga Allah (tetap ada di hati kita), maka Allah menjaga kita.

Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari sayaberada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapauntai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalahkepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
(HR. Tirmidzi)

2. Jika kita senang bertemu Allah, maka Allah senang bertemu dengan kita.

Rasulullah saw. bersabda, “Allah berfirman: Apabila hamba-Ku senang untuk bertemu dengan-Ku, Aku juga senang untuk bertemu dengannya. Dan jika dia tidak suka untuk bertemu dengan-Ku, Aku juga tidak suka untuk bertemu dengannya.” (HR. Bukhari)

3. Jika kita mengingat Allah, maka Allah akan mengingat kita.

فَاذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). ..."
(HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

4. Jika kita mendekat kepada Allah, Allah akan mendekati kita.

"... Jika ia (hamba-Ku) mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat (berlari).” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

5. Jika kita menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita.

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
(QS. Muhammad 47: Ayat 7)._

Jangan Lupa Tawakkal

Anakku.. milikilah rencana dalam hidup, berharaplah, bergeraklah, dan gigihlah dalam mewujudkannya, namun kemas lah semua itu dengan kepasrahan kepada Allah saja. Sebab nak, banyak sekali orang yang lupa bertawakal, mereka seakan-akan sedang mendikte Tuhan dan sok tau.

Ubahlah mindset, dari pemaksaan kehendak menjadi kepasrahan yang indah._

Sahabatku