Senin, 26 Oktober 2015

PRESTASI ROSULULLAH

- Pada usia 40 th, sudah mmperoleh gelar Al-amin. Suatu gelar yg tdk dimiliki oleh satupun orang² di masyarakatnya ketika itu kcuali bliau. Dg modal itulah bliau memulai tugas beratnya, dari rangkaian tgs² besar yg Allah amanahkan di atas punggungnya, tugas yg membutuhkan kekuatan fisik yg prima & mental baja.

- Saat usia 53 th, disaat kbanyakan kita sudah brsiap² utk pensiun, bahkan ada diantara kita bnyk yg sudah trkena komplikasi pnyakit, rosulullah malah mndapat tantangan pkerjaan yg lbh besar lg, yaitu hijrah dan memperluas wilayah da'wahnya.

- Di usia 62 tahun, adlh puncak prestasi rosulullah dg takhluknya mekkah, negri yg 22 tahun silam penduduknya semua musyrik brubah 100% mnjd beriman semuanya. Bgtu pula dg negri² di sekitarnya yg sudah takhluk dg berserah diri (masuk Islam).

- Tiba usia 63 th, menjelang wafatnya. Rosulullah telah mncetak generasi² yg loyal dan setia dg islamnya. Generasi penerus yg terus mnyambung risalah islam ke seluruh dunia, hingga akhirnya islam dpt smpai kpd kita.

Kita, di usia yg skrng ini.. Sudah melakukan pencapaian² apa yg akan kita laporkan di hadapan Allah?

Akankah usia kita akan sm dg rosulullah 63 th? Bukankah Allah bilang (dlm QS.40:67) akan ada di antara kita yg akan diwafatkan sblm tua?

Berapapun usia kita saat ini, mari lihatlah rosulullah, semakin bertambah usianya malah semakin brtambah produktifitasnya, semakin besar tantangan yg dihadapinya, malah semakin besar semangatnya. Dan,, smakin bnyk pula prestasinya, hingga akhir kehidupannya.

Allah mngisyaratkan.. Demi waktu yg terus berlalu, semua kita akan rugi, kecuali jika kita memanfaatkan waktu yg diberikan Allah ini utk senantiasa beramal sholih dg disertai keimanan.

Rosulullah memberitahu, ni'mat waktu dan ni'mat sehat ini jgn smpai melalaikan kita utk bermalas²an dan jgn smpai menipu kita utk menikmati kemaksiatan.

Jika kita ingin menjumpai dan menatap wajah Allah, ingin bersanding dan bertetangga dg Rosulullah di surga kelak, maka beramal sholih haruslah mnjd aktifitas kita, sekarang,, smpai maut itu memisahkan kita dg dunia.

(Deni bin Mu'min, menasihati diri sendiri)_

Kamis, 08 Oktober 2015

Macam-macam Kondisi Orang Berinfak


1. Berinfaklah dengan harta yang kita cintai

"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha mengetahui."
[QS. Ali 'Imran: Ayat 92]

2. Berinfaklah dengan barang yang kualitasnya bagus atau baru

"Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 267]

3. Berinfaklah dari kelebihan harta yang kita punya

"..Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, "Kelebihan (dari apa yang diperlukan)." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan,"
[QS. Al-Baqarah: Ayat 219]

4. Berinfaklah dengan apapun/berapapun harta yang kita punya, meskipun dalam pandangan manusia itu kecil nilainya

"..Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan)."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 272]

5. Jika tidak punya harta sama sekali untuk diinfakkan, maka berbuatlah kebajikan yang lain yang Allah ridhai

"Tidak ada dosa (karena tidak pergi berperang) atas orang yang lemah, orang yang sakit, dan orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang, Dan tidak ada (dosa pula) atas orang-orang yang datang kepadamu (Muhammad), agar engkau memberi kendaraan kepada mereka, lalu engkau berkata, "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu," lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena sedih, disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan (untuk ikut berperang). Sesungguhnya alasan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu (untuk tidak ikut berperang), padahal mereka orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci hati mereka, sehingga mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka)."
[QS. At-Taubah: Ayat 91-93]

(Deni bin Mu'min)_

Contoh kecil tentang NIAT, DOA, IKHTIAR, & TAWAKKAL


Ketika anda berniat/berkeinginan saaangat kuat utk bisa bangun malam agar bs melaksanakan tahajud,,

maka anda akan berdoa/meminta kpd Allah utk dibangunkan pd sepertiga malam akhir itu.

Lalu ikhtiar/upaya yg anda lakukan adlh memasang alarm, meminta bantuan pasangan atau bantuan orangtua utk membangunkannya apabila anda lalai dr alarm itu.

Dan terakhir yg anda lakukan adlh memejamkan mata dg rasa tawakkal/kepasrahan hati anda kpd Allah supaya Allah berkenan membangunkan anda pd sepertiga malam itu.

Ketika anda dpt bangun malam dan menunaikan tahajud, maka itulah hasil dari niat, doa, ikhtiar dan tawakkal yg anda lakukan.

Saaaangat amat sungguh banyak sekali orang² yg tdk bs bangun di akhir malam utk bertahajud krna mereka tidak punya NIAT, tidak memohon DOA, tidak mempunyai IKHTIAR, dan tidak memulai tidurnya dg rasa TAWAKKAL.

Selamat bagi kita yg telah berhasil bertahajud malam ini, semoga niat, doa, ikhtiar, dan tawakkal kita dlm hal perniagaan jg bisa SUKSES & BERHASIL sprti suksesnya kita bertahajjud malam ini.

(Deni bin Mu'min)_

Sahabatku