Minggu, 16 Juni 2013

Siapakah-siapakah?


Siapakah-siapakah..
Aku kamu dia mereka atau kita
Siapakah-siapakah..
Hamba-hamba yang mengaku mencintai tapi dibenci
Oleh Allahu robbuna tabaroka wata’ala
Untukmu,, inilah jawabannya..
Pernahkah engkau mendengar ayat-ayat tentang Al-Mu’tadun..
Mereka itu melampaui batas-batas ketentuan Allah
Menghalalkan apa yang haram
Mengharamkan apa yang halal
Bebas untuk apapun yang dia mau
Telah sampaikah kepadamu ayat-ayat tentang Azh-Zhalimun..
Mereka itulah yang berbuat aniaya
Enggan berbuat adil
Perbuatannya merugikan orang lain
Berbuat tidak baik dan menyakiti hati orang baik

Pernahkah engkau membaca ayat-ayat tentang Al-Mufsidun..
Sesungguhnya mereka itu berbuat kerusakan
Dosanya dilakukan tanpa rasa malu
Bahkan bangga dengan dosanya itu
Ia merusak bumi dan merusak dirinya sendiri
Telah sampaikah berita kepadamu ayat-ayat tentang Al-Khoinun..
Merekalah yang menyalahi janji-janji
Perjanjiannya dengan Allah dilupakan
Manusia pun enggan menerima janjinya
Perkataannya manis di hadapan
Tetapi pahit ia sebarluaskan di belakang

Pernahkah terdengar olehmu ayat-ayat tentang Mukhotal fakhur..
Mereka memalingkan wajahnya karena sombong
Merendahkan orang lain dan enggan menerima kebenaran
Ia juga berjalan di muka bumi dengan angkuh
Sesungguhnya ialah yang rendah dan tersesat dari jalan kebenaran
Telah sampaikah sebuah kabar kepadamu ayat-ayat tentang Al-Farihun..
Mereka bersedih karena harta dunianya hilang
Terlalu gembira karena kekayaan dunianya bertambah
Padahal itu adalah titipan Allah yang berhak Dia ambil kembali
Padahal itu adalah titipan Allah yang harus dijaga kesuciannya dan dinafkahkan dijalanNya

Dan.. terbacakah olehmu ayat-ayat tentang Al-Musrifun..
Merekalah yang berlebih-lebihan untuk perutnya
Ia juga enggan mengulurkan tangan kanannya dari hartanya
Tidak peduli terhadap perut-perut saudaranya
Tidak peduli terhadap gubuk-gubuk dan orang-orang yang bernaung di dalamnya
Ya, semua itu telah kusampaikan untukmu
Semoga engkau dan aku tidak termasuk di dalamnya
Engkau mempunyai pendengaran, penglihatan, dan hati yang berfungsi
Dan itu akan dimintai pertanggungjawabannya
Janganlah seperti binatang ternak
Yang hidupnya hanya makan dan minum
Yang diberi makan untuk dimakan
Lahum quluubul laa yafqohuuna bihaa
Wa lahum a’yunul laa yubshiruuna bihaa
Wa lahum aadzaanul laa yasma’uuna bihaa

Kita adalah manusia yang diciptakan sempurna
Yang diberi mata untuk membaca ayat-ayat Allah
Yang diberi telinga untuk mendengar ayat-ayat Allah
Yang diberi hati untuk merasakan getaran keagungan ayat-ayat Allah
Lalu, tidakkah engkau berfikir tentang suatu hari yang pasti terjadi
Sesungguhnya imanmu saja tidak cukup
Perlu dibuktikan dengan amal sholih
Sesungguhnya pengakuan cintamu saja tidak cukup
Perlu dibuktikan dengan lisan dan anggota badan_

(Deni bin Mu'min)

Puisi Perpisahan


Tiba-tiba saja aku termenung
Di sudut dunia nyata kumelihatmu dalam semu
Kuperhatikan engkau satu persatu
Kuingat-ingat tingkahmu begini-begitu, murid-muridku

Kamu dan kamu berlalu-lalang dalam pikiran
Di malam ini aku menjemput kenangan
Kutemukan kerinduan tentang kasih dan sayang
Memori masa silam terrekam sejak senyuman pertama kita, murid-muridku

Wahai oh wahai,, prajurit muda harapan bangsa
Maukah kamu mendengar satu lagi nasihatku?
Maukah kamu menyimpan nasihat ini selalu dan selalu?
“Tidak ada kesuksesan kecuali dengan bertakwa dan memperbaiki diri”

Wahai oh wahai,, mujahid muda yang kan menempuh jalan penuh duri
Maukah kamu memberikan sebuah janji?
Maukah kamu menepati janji itu setiap hari?
“Janganlah kamu nakal lagi, gunakan lisan dan tanganmu untuk kebermanfaatan”

Aku beserta orang-orang yang mencintaimu akan pergi
Kamu beserta orang-orang yang kamu cintai akan berpisah
Tetapi jangan sedih, kita masih bisa bertemu lagi
Dan keceriaan itu kan terulang kembali, seperti senyuman pertama kita di sekolah._

(Deni bin Mu'min)

Aku dan Penantianku



Kering.. jiwaku terjemur oleh kesunyian
Basah.. cintaku terendam oleh penantian
Kulihat hanya bayang-bayangmu yang terpampang di dinding ingatanku
Kudengar hanya panggilan rindumu yang berdendang di alam sadarku
Kurasa kuhanya kudapat kupendam saja
Kau rasa kau hanya kau dapat kau pendam juga

Kita belum terikat apa-apa
Kita baru saling merasa cinta
Karena Allah yang menaruh rasa itu di dalam dada manusia
Bila tiba saatnya tiba waktunya
Rasa ini akan membuncah dalam bentuk kemesraan yang tiada habis-habisnya

Ada semangat yang ikut terpendam bersama kerinduan
Tak ada yang dapat mengobati kecuali pertemuan
Bolehkan aku berdoa agar Allah mengabulkan segera halalnya kita
Bersama semut yang berbaris aku optimis..
Bersama kepompong yang lugu aku menunggu..
Dalam hatiku.. tak ada kata ragu tentangmu_


(Deni bin Mu'min)

Minggu, 02 Juni 2013

Tanpa Batas



Sirus dan kumulus menghias mega
Mega yang kokoh lagi tinggi
Tinggi menjulang tanpa batas
Batas tak berwujud dalam bentuk apapun
Apapun semua telah ditetapkan dengan masanya
Masanya itu telah tercatat dalam sebuah kitab
Kitab yang juga menyimpan rahasia hatiku dan hatimu
Hatimu menanamkan dan menyuburkan sebuah rasa
Rasa itu mengawali sebuah ikatan
Ikatan itu begitu kuat dan abadi
Abadi itu adalah kekal selama-lamanya
Lamanya itu tiada menemui habis
Habis pula kata-kataku tuk ungkapkan ini semua
Semua keindahan tentang dunia, surga, dan cinta manusia
Manusia yang sama-sama menginginkan keridhoan Robbnya, kita.

(Deni bin Mu'min)_

Sahabatku