Minggu, 30 Desember 2012

Hubungan IQ-EQ-SQ




IQ itu kecerdasan yang berhubungan dengan alam,
EQ itu kecerdasan yang berhubungan dengan manusia,
SQ itu kecerdasan yang berhubungan dengan Tuhan.

Ilmu itu adalah segala pengetahuan yang mengarahkan kita agar semakin mengenal Allah, Tuhan kita. Kecerdasan manusia bertahap dari bayi hingga dewasa, mula-mula terbentuk IQ-nya (pengetahuannya tentang segala material yang ada di bumi ini), kemudian EQ-nya (pengetahuannya tentang norma, adat, aturan, dan hukum yang berlaku diantara hubungan sesama manusia), dan kemudian SQ-nya (pengetahuannya tentang Sang Pencipta, dzatNya, sifat2Nya, aturan-aturan yang dibuatNya, dan memahami makna hidup & kematian).
Orang yang tidak memiliki IQ atau IQ-nya rendah, sangat sulit baginya untuk memiliki EQ dan SQ yang memadai. Maka dari itu Allah memaklumi orang gila/tidak berakal dengan tidak menghisabnya kelak di hari kiamat.
Orang yang memiliki IQ bagus tetapi tidak memiliki EQ yang cukup baik, sangat kecil kemungkinannya untuk memiliki SQ yang memadai. Dan besar kemungkinan mereka akan menjadi orang-orang sekuler atau atheis.
Orang yang memiliki IQ dan EQ yang baik, insya Allah mereka akan berpotensi memiliki SQ yang sangat baik. Karena mereka belajar ilmu yang benar, ilmu yang membuatnya semakin mendekat dan mengenal Allah sebagai Tuhannya.

(Deni bin Mu'min)_

Berdialog (Tanya-Jawab)




Hal yang paling sering dilakukan dalam komunikasi adalah tanya-jawab. Tidak percaya? Perhatikanlah sejenak orang-orang di lingkungan anda selama 4 menit, dan anda akan membuktikannya. Komunikasi tanya-jawab  dilakukan secara umum dalam keseharian kita, tetapi secara khusus ini banyak dilakukan ketika kita sedang berdialog. 

Untuk komunikasi tanya-jawab yang cukup panjang itu, orang yang mau menjawab sebanyak apapun pertanyaan anda hanyalah orang yang mencintai anda dan orang yang mempunyai kepentingan dengan anda. Dia mau menjawab semua itu untuk mempertahankan cintanya atau kepentingannya,, kepada anda. Hanya pertanyaan yang dapat menghilangkan cinta dan menyimpang jauh dari kepentingan yang mungkin tidak akan dijawabnya. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam berdialog (tanya-jawab), bacalah mental manusia!

(Deni bin Mu'min)_

Selasa, 25 Desember 2012

1. Dua Tabunganmu



Wahai anakku.. jika engkau mendapatkan rizki dari Allah melalui tangan ayah maupun orang lain, hendaklah engkau mengisi dahulu 2 tabunganmu. Yaitu tabungan dunia dan tabungan akhirat. Tabungan duniamu yaitu celengan yang ada di kamarmu, sedangkan tabungan akhiratmu adalah kotak infak di masjid-masjid, tangan-tangan peminta-minta, dan perut-perut yang kelaparan.
Tabungan akhiratmu itu harus engkau utamakan, karena perjalanan setelah kematian menuju surga itu amat panjang, sedangkan perjalananmu di dunia ini sangat singkat.


Dalil sandaran: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. Al-Baqoroh: 274)

2. Manfaat Menundukkan Pandangan



Wahai anakku.. tahukah engkau mengapa engkau harus menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan? Karena dengan begitu berarti engkau menjaga kesucianmu untuk pasanganmu kelak. Dengan begitu engkau akan sangat mencintai dan setia kepada pasanganmu kelak, karena engkau tidak pernah memandangi wanita kecuali hanya istrimu saja –karena engkau tidak pernah memandangi lelaki lain kecuali hanya suamimu saja- . Engkau pun akan lebih sehat dan subur, karena engkau tidak pernah berzina. Dan engkau akan lebih bahagia, dan lebih mulia daripada orang-orang yang tidak menjaga pandangan dan kemaluannya. Dan tentu balasan yang dijanjikan Allah untukmu adalah surga. Allah tak pernah ingkar janji.


Dalil sandaran: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya ... Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya ...” (Q.S. An-Nuur: 30-31)

3. Ada Cinta di Balik Bersin



Wahai anakku.. jika engkau bersin ucapkanlah “alhamdulillah” (segala puji bagi Allah), sebagai rasa syukur kepada Allah karena tadi ketika bersin jantungmu sempat berhenti berdetak sepersekian detik, jika Allah berkehendak, bisa saja Allah menghentikan detak jantungmu selamanya dan engkau meninggal dunia. Bila ada orang lain yang bersin dan mengucap “alhamdulillah”, maka ucapkanlah doa untuknya “yarhamukallah/yarhamukillah” (semoga Allah merahmatimu –karena engkau telah bersyukur-). Dan bila ada orang lain yang mendoakanmu seperti itu, maka doakanlah ia “yahdikumullah” (semoga Allah memberimu petunjuk –karena telah mendoakanku-). Islam itu indah yah, hanya karena bersin dan mengucap hamdalah, kita jadi saling mendoakan.


Dalil sandaran: "Apabila salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah mengucapkan alhamdulillah, dan hendaknya saudaranya mengucapkan untuknya yarhamukallah. Apabila ia mengucapkan kepadanya yarhamukallah, hendaklah ia (orang yang bersin) mengucapkan yahdii kumullah wa yushlihu balaakum (artinya = Mudah-mudahan Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki hatimu)." (H.R. Bukhari)

Sahabatku