Selasa, 18 Desember 2012

Kegagalan dan keberhasilan




Jika kita perhatikan setiap orang yang keluar dari rumahnya, setiap mereka mungkin akan berangkat berikhtiar untuk mengejar apa yang mereka inginkan. Di antara mereka ada yang gagal, dan sebagian lagi ada yang berhasil mencapai apa yang mereka inginkan. Bagaimana jika kita mengalami kegagalan, bagaimana bergaul dengan orang yang gagal, dan bagaimana agar kegagalan itu tidak terulang? Mari kita bahas satu persatu.
Jika kita mengalami kegagalan, hal yang harus kita lakukan ada 4 yaitu:
·Pertama, mencari penyebab-penyebab dari kegagalan tersebut. Ingat, mencari penyebab bukan mencari “kambing hitam”.
·Kedua, curahkan (curhat-kan) kegagalan itu pada orang terdekat dengan anda. Tapi ingat, orang yang dekat ini bukan dekat secara fisik, melainkan dekat secara hubungan hati. Ya lebih bagus lagi orang ini adalah orang yang dekat secara fisik dan secara hubungan hati juga. Tujuan curhat ini adalah untuk membuat hati lega dan meluapkan emosi. Emosi dalam hal ini bukan berarti amarah, tetapi semua jenis-jenis perasaan hati ketika mengalami kegagalan itu.
·Ketiga, buatlah rencana baru dan ganti strategi. Ingat, ganti strategi bukan ganti misi (ganti caranya, bukan ganti tujuannya).
·Keempat, muhasabah/introspeksi diri dengan lebih banyak berdoa dan mendekat kepada Allah. Karena ingat, pasti apa-apa yang kita ikhtiarkan itu ada campur tangan Allah dan kehendakNya.
Agar lebih mudah dicerna, saya akan berikan contoh real-nya seperti berikut: Ada seorang penulis yang ingin menerbitkan bukunya dengan mengirimkan naskahnya ke sebuah penerbit, tetapi hasilnya ia gagal diterima oleh penerbit itu dengan berbagai alasan. Maka yang harus ia lakukan adalah pertama, mencari penyebab kegagalannya, bukan kambing hitamnya. Misalnya penyebab gagalnya adalah tampilan naskahnya kurang menarik perhatian editor, mungkin penerbit yang ia datangi adalah penerbit besar yang gengsinya tinggi, mungkin naskahnya tidak sesuai dengan corak penerbit tersebut, dll. Bukan menyalahkan penerbit yang bodoh karena tidak melihat kualitas naskahnya, bukan merendahkan diri sendiri karena penilaian subjektif seorang editor, dll.
Kedua, hendaknya ia mencurahkan kegagalannya itu pada orang terdekatnya. Misalnya istrinya atau sahabatnya, dll.
Ketiga, ia harus mengganti strategi penawaran yang lebih bagus dan lebih efektif dari cara sebelumnya. Tujuannya tetap sama, yaitu agar bukunya terbit. Tetapi caranya yang berbeda.
Keempat, ia harus lebih banyak berdoa dan bersabar serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Karena orang yang bertakwa dan memperbaiki diri itu tidak akan mengalami ketakutan ataupun sedih hati.
Jika kita menemukan orang yang sedang mengalami kegagalan, yang kita lakukan cukup dua hal, yaitu:
·Pertama, gunakan telinga kita untuk menjadi pendengar yang baik, tatap matanya dalam-dalam, lalu gunakan hati kita untuk berempati dengan masalahnya. Dukung perasaan empati itu dengan mimik wajah kita yang menyesuaikan dengan kondisinya saat itu, atau bisa juga dengan dekapan atau genggaman tangan kita. (saya menamakan ini receiving action)
·Kedua, jika kita telah mencapai titik empati, dan ungkapan/curhatan orang yang sedang gagal itu telah selesai. Maka minimal yang kita lakukan selanjutnya adalah memberikan nasihat kesabaran dan kebenaran. Selebihnya kita dapat memberikannya kritik yang disertai saran, dan solusi nyata atas masalahnya itu. Dan sebelum orang itu beranjak dari kita, tutuplah dengan mendoakannya dan kalimat penyemangat untuknya. Misalnya dengan mengatakan “semoga Allah memudahkan langkahmu selanjutnya, aku akan menemani langkahmu sepenuh hati. Engaku adalah istriku yang hebat, semangat ya sayang! Allah bersama kita, dan ada aku di sisimu! Ini, ada sejumlah uang untuk melancarkan strategimu selanjutnya.” (saya menamakan ini giving action)
Terakhir agar kegagalan itu tidak terulang, yang harus kita lakukan hanya satu, yaitu gunakan strategi yang efektif disertai dengan optimisme dan semangat yang tinggi. Insya Allah keberhasilan sudah ada di depan mata.

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku