Selasa, 18 Desember 2012

Menyimpan dendam = menyimpan bom




Kita tahu bahwa bom itu berbahaya. Dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Orang yang menyimpan dendam itu berbahaya. Dia membahayakan diri sendiri dan orang lain. Orang penyimpan dendam itu dapat dilihat dari wajahnya, juga perkataan yang keluar dari mulutnya. Perhatikanlah wajah pendendam itu, sangat tidak enak dilihat. Perhatikanlah kata-kata yang keluar dari mulutnya, sangat tidak enak untuk didengar. Orang-orang risih dan takut berdekat-dekat dengannya.
Dia sangat berbahaya. Jika bom yang disimpannya sudah meledak, objek orang yang didendamnya itu bisa hancur lebur jiwanya, dan bahkan mungkin juga raganya. Jika sudah begitu, si pendendam itupun dapat menjadi sasaran kebencian orang-orang yang membela si korban. Dia bisa jadi akan lebih “hancur” keadaannya dibanding si korban. Dan dari titik itu, pemicu peperangan antar kampung dapat terjadi. Itulah bom yang paling dahsyat ledakannya, karena setiap warga kampung sudah menyimpan bom di masing-masing badannya.
Bagi yang menyimpan bom dendam itu, matikanlah bom itu dan buanglah sejauh-jauhnya. Bagi yang menyimpan dendam di dalam hati, redamlah dendam itu dengan memberikan maaf, lalu buanglah jauh-jauh dendam itu dan jangan diambil lagi, jangan diungkit-ungkit lagi. Dan bagi kita yang mengetahui jika ada sahabat/saudara yang menyimpan bom dendam itu, kita harus menjadi “penjinak bom” untuknya. Kita harus bisa meredam dendamnya itu agar jangan sampai merugikan diri orang lain dan dirinya sendiri. Ya meskipun resiko penjinak bom itu sangat besar, bisa saja bom itu malah meledak terkena si penjinak bom. Tapi yang perlu diingat, penjinak bom itu bekerja secara tim. Jadi kita juga harus bekerjasama dengan teman-teman yang lain agar bisa meredam dendamnya itu. Perbaikilah mental kita, jangan ada dendam diantara kita.


(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku