Senin, 29 Mei 2017

LEVEL-LEVEL TAQWA


1. Taqwa level BEGINNER:

Sudah bisa menjauhi dosa-dosa besar tapi terkadang masih melakukan dosa-dosa kecil.

Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبٰٓئِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوٰحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ  ۚ  إِنَّ رَبَّكَ وٰسِعُ الْمَغْفِرَةِ  ۚ  هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِّنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِى بُطُونِ أُمَّهٰتِكُمْ  ۖ  فَلَا تُزَكُّوٓا أَنْفُسَكُمْ  ۖ  هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰىٓ
"(Yaitu) mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu. Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa."
(QS. An-Najm 53: Ayat 32)

Allah SWT berfirman:

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيمًا
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 31)

2. Taqwa level INTERMEDIATE:

Terkadang masih melakukan dosa-dosa kecil, tapi dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Allah SWT berfirman:

وَذَرُوا ظٰهِرَ الْإِثْمِ وَبَاطِنَهُ ۥ ٓ  ۚ  إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الْإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوا يَقْتَرِفُونَ
"Dan tinggalkanlah dosa yang terlihat ataupun yang tersembunyi. Sungguh, orang-orang yang mengerjakan (perbuatan) dosa kelak akan diberi balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 120)

3. Taqwa level EXPERT:

Selalu berhati-hati dari dosa, sangat menghindari dosa meskipun itu dosa kecil.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُونَ
"Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 57)

====
Satu kesamaan mereka pada semua level yaitu.. sama-sama takut akan azab Allah di akhirat, takut akan hisab (perhitungan amal) yang buruk.

Mereka sadar dan sangat yakin besar atau sekecil apapun dosa pasti ada perhitungannya. Dan setiap mereka melakukan kesalahan/dosa kecil, mereka langsung kembali (bertobat) kepada Allah, meminta ampunan dan memperbaiki dirinya.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طٰٓئِفٌ مِّنَ الشَّيْطٰنِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُّبْصِرُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 201)

.. وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ الْحِسَابِ
"... dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 21)

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلٰى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ . أُولٰٓئِكَ جَزَآؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَجَنّٰتٌ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا  ۚ  وَنِعْمَ أَجْرُ الْعٰمِلِينَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui

Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 135-136)

Sudah sampai level manakah ketaqwaan kita??

[Deni bin Mu'min]_

Selasa, 23 Mei 2017

Dua Hal yang Gratis


Di dunia ini tidak ada yg GRATIS secara mutlak, kecuali 2 hal; ni'mat dari Allah, dan sedekah dari para mukhlisin.

Kalau semua ni'mat Allah itu harus kita bayar, entah berapa duit yg harus kita keluarkan.

Allah SWT berfirman:

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ  ۗ  إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 18)

Dan kenapa para Mukhlisin bisa menggratiskan pemberiannya? Itu karena dia taat kepada Allah dg menjalankan ayat Alqur'an berikut ini:

Allah SWT berfirman:
  ۖ  وَأَحْسِنْ كَمَآ أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ  ۖ 
"Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,"
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 77)

[Deni bin Mu'min]_

Jumat, 19 Mei 2017

MENILAI KEHEBATAN


Untuk menilai kehebatan seseorang itu bukan dilihat dari APA yang dia kerjakan, tetapi BAGAIMANA cara dia mengerjakannya.

Bisa jadi seorang pegawai kebersihan itu hebat, karena dia punya cara yang sangat efektif untuk membersihkan dg cepat, biaya yang hemat, dan bersihnya tempat itu bisa tetap terjaga sampai lama.

Bisa jadi seorang pejabat pemerintahan itu tidak hebat, karena dia tidak punya cara yang efektif untuk mengelola sumber daya masyarakat dengan​ baik.

(Deni bin Mu'min)_

Sabtu, 13 Mei 2017

Sakitnya Hukum Rajam

Pernahkah anda membayangkan.. Anda melihat seorang yg dikubur 3/4 badan dari kaki sampai dada. Lalu orang itu anda timpuki dg batu bata mengarah ke kepalanya. Anda timpuki lagi terus menerus dg bata-bata itu, melukai matanya, hidungnya, mulutnya, wajahnya, tempurung kepalanya, sampai orang itu berlumuran darah dan wafat.

Ya, itulah hukuman rajam bagi orang-orang yg berzina. Dan sebelum dia dirajam sampai mati, dia mesti dicambuk dulu 100 kali.

Apakah anda mau dihukum seperti itu? Jika tidak mau, maka janganlah dekati zina, jangan dekati dan jangan mau didekati oleh orang yg bukan suami anda, bukan istri anda.

Jika anda pernah melakukannya tapi belum ketahuan, silakan bertobat sekarang juga. Jika anda tidak mau bertobat, ada azab Allah yg sangat keras untuk anda setelah anda wafat besok. Lebih keras dari pada 100 cambukan dan timpukan batu-batu bata tadi.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

خُذُوا عَنِّي خُذُوا عَنِّي قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةٍ وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ وَالرَّجْمُ

Ambillah dariku, ambillah dariku. Sesungguhnya Allah telah memberi jalan yang lain kepada mereka, yaitu orang yang belum menikah (berzina) dengan orang yang belum menikah, (hukumnya) dera 100 kali dan diasingkan setahun. Adapun orang yang sudah menikah (berzina) dengan orang yang sudah menikah (hukumnya) dera 100 kali dan rajam.
[HR. Muslim]_

Jumat, 12 Mei 2017

Fitrah Manusia

Fitrahnya, manusia itu ingin menjadi orang baik. Ingin menolong orang yg kesusahan, ingin menyenangkan hati anak-anaknya, orangtuanya, teman-temannya, dan ingin taat mengabdi kepada Allah Tuhan-nya.

Bila ada manusia yg tidak ingin jadi baik, tidak ingin memperbaiki diri, maka dia telah kehilangan fitrahnya dan telah menjadi setan dari jenis manusia. Dialah yg akan selalu menuruti setan dari kalangan jin, karena dia telah menjadikan setan jin (iblis) sebagai pemimpinnya. Itulah makna ayat terakhir yg tertulis di dalam Al-Qur'an.

Allah SWT berfirman:

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"dari (setan) golongan jin dan manusia."
(QS. An-Nas 114: Ayat 6)

==== ==== ==== ====
==== ==== ==== ====

Allah SWT berfirman:
... ۗ  إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِينَ أَوْلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"...Sesungguhnya Kami telah menetapkan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 27)

...ِ  ۚ  وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطٰنَ وَلِيًّا مِّنْ دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا
"...Barang siapa menjadikan setan sebagai pemimpin selain Allah, maka sungguh, dia menderita kerugian yang nyata."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 119)_

Rabu, 10 Mei 2017

Mohon Doa Restu


Ketika anda menikah, walimah, ada ungkapan/kalimat yang tertulis di dinding maupun di dalam kertas undangan, yakni kalimat "Mohon doa restu."

Ketahuilah.. Meskipun seluruh hadirin tamu undangan itu merestui, tapi bagaimana mungkin Allah merestui pernikahan kalian itu apabila sang pengantin pria dan wanita itu sebelum menikah telah jalan berduaan, pacaran, bahkan telah berhubungan biologis..??!! Allah tidak akan pernah merestui pernikahan dg jalan pacaran yg haram itu, yg ada adalah Allah murka. Sebagaimana Allah murka dan tidak merestui seorang hamba yang mencari rezeki dg jalan yg haram; mencuri atau korupsi.

Bertobatlah wahai orang-orang yg Rumah tangganya diawali dg jalan yg salah, dg jalan pacaran.. Bertobatlah wahai saudara-saudariku.

Semoga ALLAH MERESTUI pernikahan kalian dg tobat itu, dan Allah menjadikan Rumah tangga kalian penuh keberkahan dalam harta dan keturunan, serta mengumpulkan kalian dalam keadaan bahagia sampai ke surga.

==== ==== ====
Allah SWT berfirman:

قَالُوٓا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِىٓ أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ
"Mereka berkata, Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)."
(QS. At-Tur 52: Ayat 26)_

3 Perbedaan antara Membanggakan Diri dan Tahadduts bi Ni'mat


Apabila ada orang yg menceritakan/memberitahukan segala macam hal yg telah diperolehnya, yg telah dicapainya, yg telah dimilikinya, dan segala macam kesenangan yg telah dirasakannya.. kemungkinan orang itu sedang membanggakan diri atau dia sedang tahaddust bi ni'mat. Ini dia perbedaan antara keduanya:

1. Membanggakan diri didorong oleh rasa sombong, ingin merendahkan orang lain dan meninggikan diri sendiri. Sedangkan Tahadduts bi ni'mat didorong oleh rasa tawadhu, ingin membesarkan Allah dan ketidak adaan daya upaya diri sendiri tanpa pertolongan Allah.

2. Membanggakan Diri bertujuan agar orang-orang kagum pada dirinya. Sedangkan Tahadduts bi ni'mat bertujuan agar orang-orang dapat meniru langkah-langkah positifnya dan menasihati agar jangan meniru langkah-langkah yg salahnya, supaya Allah juga memberikan ni'mat itu kepada orang-orang yg jadi lawan bicaranya.

3. Ketika seseorang sedang Membanggakan Diri biasanya dia akan mengecilkan hati orang yg jadi lawan bicaranya. Sedangkan ketika sedang Tahadduts bi ni'mat, dia akan banyak membesarkan hati orang yg jadi lawan bicaranya.

Sudah itu saja, mudah-mudahan bermanfaat. Silakan jika ada tambahan atau koreksi. Terimakasih.

[Deni bin Mu'min]_

Sahabatku