Selasa, 18 Desember 2012

Kita selalu ada di pertengahan




Kita selalu ada di “pertengahan”, ada yang –derajatnya- lebih tinggi dari kita, dan adapula yang lebih rendah dari kita. Maka sikap kita sebagai orang yang berada di “pertengahan” adalah bersikap baik ke atas, ke bawah, dan ke samping. Agar yang di “atas” tidak merendahkan/menginjak-injak kita, yang di bawah tidak berusaha menjatuhkan kita, dan yang disamping tidak menyikut atau menyungkurkan kita.
Orang yang paling berpotensi untuk merendahkan/melecehkan kita adalah orang yang ada di atas kita, dan orang yang paling berpotensi untuk dengki kepada kita adalah orang yang ada di bawah kita, serta orang yang paling berpotensi untuk bersaing dengan kita adalah orang yang di samping kita atau setingkat/sederajat dengan kita.
Jika kita bersikap/berakhlak baik ke atas, ke bawah, dan kesamping, maka keniscayaannya adalah:
·         yang di atas akan membantu kita untuk naik lebih tinggi
·         yang di bawah juga akan membantu kita untuk naik lebih tinggi
·         yang di sampingpun akan membantu kita untuk naik lebih tinggi.
Tujuan ketiganya sama, yaitu untuk membatu kita agar kita dapat naik derajatnya, dapat meningkat kesuksesannya. Mungkin hanya caranya saja yang berbeda. Mungkin yang di atas akan membantu dengan mengulurkan tangannya atau dengan seutas tali, dan yang di bawah akan memberikan tangga atau mengobarkan dirinya untuk menjadi pijakan kaki kita, dan yang di samping akan bersiaga mejaga keamanan kita untuk dapat naik ke atas. Ya, mereka semua akan mendukung kita, menyukai berinteraksi dengan kita, dan menjaga hubungan baik dengan kita.
Maka sekarang ubahlah mental kita, orang yang paling berpotensi untuk meninggikan derajat kita adalah orang yang ada di atas, di bawah, dan di samping kanan-kiri kita. Meskipun derajat kita telah naik, kita masih tetap berada di pertengahan, karena di atas langit itu ada langit. Jangan pernah menindas yang di bawah, menimpuki yang di atas, ataupun menyikut yang di samping kita.
Jika kita merujuk kepada Alquran, maka dikatakan bahwa orang yang paling mulia/tinggi derajatnya di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Dan implementasi dari takwa itu adalah berbuat/berakhlak yang terbaik kepada orang-orang yang ada di atas, di bawah, dan di sisi kanan-kiri kita. Believe it, it works!

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku