Di dunia ini,
ada orang yang nasihatnya sangat diterima dengan baik, ada pula yang nasihatnya
diabaikan. Meskipun isi kalimat nasihatnya 100% sama, tetapi seseorang sang
pembeberi nasihat itu sangat berpengaruh pada efektifitas diterima atau
tidaknya nasihat itu bagi si penerima nasihat.
Ada lima
efektifitas nasihat yang perlu kita gunakan sebagai jurus ampuh kita dalam
memberikan nasihat:
·
Berilah
uangmu, lalu berilah nasihat
·
Berilah
makananmu, lalu berilah nasihat
·
Berilah
cintamu, lalu berilah nasihat
·
Berilah
empatimu, lalu berilah nasihat
·
Berilah
keteladananmu, lalu berilah nasihat
Memberikan
nasihat merupakan pekerjaan jiwa dan raga. Lisan yang berbicara nasihat, tapi
suasana hati sang objeklah yang menentukan keberhasilan nasihat kita diterima
atau tidak. Mari kita bahas satu persatu tentang 5 efektifitas nasihat
tersebut.
a.
Berilah
uangmu, lalu berilah nasihat
Semakin banyak kita memberikan
uang untuk seseorang, maka nasihat kita semakin didengar. Ini menandakan bahwa
kita harus membuatnya senang terlebih dahulu, dan dengan memberikan uang
berarti kita membantu memenuhi kebutuhannya. Terserah uang itu mau digunakannya
untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder, ataupun tersiernya, yang penting
berilah uang kita terlebih dahulu, agar ia dapat kita pengaruhi dengan mudah.
b.
Berilah
makananmu, lalu berilah nasihat
Sebenarnya makanan ini adalah
materi yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan uang, tapi dengan
membagi/memberi makanan yang kita miliki baik dalam keadaan matang ataupun
mentah, ini dapat mengaburkan kesan kere
dari orang yang kita beri itu. Artinya, makanan ini adalah subsider/pengganti
dari fungsi uang. Karena kesan membagi/memberi makanan akan berbeda dengan
kesan membagi/memberi uang. Dan ketika kita terkenal dengan kedermawanan itu,
maka nasihat kita akan didengar dibanding jika kita pelit.
c.
Berilah
cintamu, lalu berilah nasihat
Jika kita telah dicintai oleh
seseorang, maka orang yang mencintai kita itu hampir 100% mau melakukan apa
saja yang kita inginkan bahkan dengan pengorbanan yang besar sekalipun. Jadikan
kekuatan cinta ini sebagai sarana memberikan nasihat, berilah cinta kita
sebanyak-banyaknya sehingga ia akan dengan senang hati mendengarkan dan
menjalankan nasihat yang kita berikan.
d.
Berilah
empatimu, lalu berilah nasihat
Dengan berempati, seseorang akan
merasa bahwa kita ikut merasakan penderitaannya, kita seolah-olah mengalami hal
yang sama seperti dia, dan kita telah menyatukan perasaan kita dengannya. Saat
empati itu telah bereaksi, saatnya kita memberikan nasihat yang bermanfaat dan bijaksana
untuknya. Dan kita akan didengar dengan baik. Karena kita telah mampu membaca
mentalnya.
e.
Berilah
keteladananmu, lalu berilah nasihat
Sepandai apapun kita dan sekaya
apapun kita, jika kita memberikan nasihat tanpa keteladanan, maka nasihat itu
hanya akan masuk telinga kanan dan keluar lagi lewat telinga kiri. Tidak ada
satupun nasihat kita yang menetap di hatinya, di otaknya, apalagi di perilakunya.
Omongan kita hanya dianggap tong kosong atau anjing menggonggong, bukannya
menyejukkan telinganya malah yang ada dia merasa terganggu dengan
nasihat-nasihat kita. Okey, jika kita tidak ingin hal itu terjadi, maka
berikanlah keteladanan lalu berilah nasihat. Pernyataan ini senada dengan ayat
Alquran tentang kebencian Allah kepada orang yang hanya bicara kebaikan tetapi
tidak mengerjakannya.
Baiklah, kesimpulan dari pembahasan
ini adalah kita melakukan satu hal saja nasihat kita bisa efektif, apalagi kita
melakukan semua (kelima-limanya) itu. Insya Allah kita bertawakkal pada Allah
hasil dari nasihat kita akan semakin efektif pula. Believe it, it works!
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar