Selasa, 18 Desember 2012

Efektifitas nasihat




Di dunia ini, ada orang yang nasihatnya sangat diterima dengan baik, ada pula yang nasihatnya diabaikan. Meskipun isi kalimat nasihatnya 100% sama, tetapi seseorang sang pembeberi nasihat itu sangat berpengaruh pada efektifitas diterima atau tidaknya nasihat itu bagi si penerima nasihat.
Ada lima efektifitas nasihat yang perlu kita gunakan sebagai jurus ampuh kita dalam memberikan nasihat:
·         Berilah uangmu, lalu berilah nasihat
·         Berilah makananmu, lalu berilah nasihat
·         Berilah cintamu, lalu berilah nasihat
·         Berilah empatimu, lalu berilah nasihat
·         Berilah keteladananmu, lalu berilah nasihat
Memberikan nasihat merupakan pekerjaan jiwa dan raga. Lisan yang berbicara nasihat, tapi suasana hati sang objeklah yang menentukan keberhasilan nasihat kita diterima atau tidak. Mari kita bahas satu persatu tentang 5 efektifitas nasihat tersebut.
a.      Berilah uangmu, lalu berilah nasihat
Semakin banyak kita memberikan uang untuk seseorang, maka nasihat kita semakin didengar. Ini menandakan bahwa kita harus membuatnya senang terlebih dahulu, dan dengan memberikan uang berarti kita membantu memenuhi kebutuhannya. Terserah uang itu mau digunakannya untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder, ataupun tersiernya, yang penting berilah uang kita terlebih dahulu, agar ia dapat kita pengaruhi dengan mudah.
b.      Berilah makananmu, lalu berilah nasihat
Sebenarnya makanan ini adalah materi yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan uang, tapi dengan membagi/memberi makanan yang kita miliki baik dalam keadaan matang ataupun mentah, ini dapat mengaburkan kesan kere dari orang yang kita beri itu. Artinya, makanan ini adalah subsider/pengganti dari fungsi uang. Karena kesan membagi/memberi makanan akan berbeda dengan kesan membagi/memberi uang. Dan ketika kita terkenal dengan kedermawanan itu, maka nasihat kita akan didengar dibanding jika kita pelit.
c.       Berilah cintamu, lalu berilah nasihat
Jika kita telah dicintai oleh seseorang, maka orang yang mencintai kita itu hampir 100% mau melakukan apa saja yang kita inginkan bahkan dengan pengorbanan yang besar sekalipun. Jadikan kekuatan cinta ini sebagai sarana memberikan nasihat, berilah cinta kita sebanyak-banyaknya sehingga ia akan dengan senang hati mendengarkan dan menjalankan nasihat yang kita berikan.
d.      Berilah empatimu, lalu berilah nasihat
Dengan berempati, seseorang akan merasa bahwa kita ikut merasakan penderitaannya, kita seolah-olah mengalami hal yang sama seperti dia, dan kita telah menyatukan perasaan kita dengannya. Saat empati itu telah bereaksi, saatnya kita memberikan nasihat yang bermanfaat dan bijaksana untuknya. Dan kita akan didengar dengan baik. Karena kita telah mampu membaca mentalnya.
e.      Berilah keteladananmu, lalu berilah nasihat
Sepandai apapun kita dan sekaya apapun kita, jika kita memberikan nasihat tanpa keteladanan, maka nasihat itu hanya akan masuk telinga kanan dan keluar lagi lewat telinga kiri. Tidak ada satupun nasihat kita yang menetap di hatinya, di otaknya, apalagi di perilakunya. Omongan kita hanya dianggap tong kosong atau anjing menggonggong, bukannya menyejukkan telinganya malah yang ada dia merasa terganggu dengan nasihat-nasihat kita. Okey, jika kita tidak ingin hal itu terjadi, maka berikanlah keteladanan lalu berilah nasihat. Pernyataan ini senada dengan ayat Alquran tentang kebencian Allah kepada orang yang hanya bicara kebaikan tetapi tidak mengerjakannya.
            Baiklah, kesimpulan dari pembahasan ini adalah kita melakukan satu hal saja nasihat kita bisa efektif, apalagi kita melakukan semua (kelima-limanya) itu. Insya Allah kita bertawakkal pada Allah hasil dari nasihat kita akan semakin efektif pula. Believe it, it works!

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku