Selasa, 18 Desember 2012

Berhadapan dengan masalah




Ketika kita berhadapan dengan masalah, ada dua hal yang mungkin akan kita lakukan. Yaitu menyelesaikan atau menghindari. Dan ada dua hal pula yang mungkin orang lain lakukan kepada kita, yaitu membantu menyelesaikan atau menambah bobot masalah tersebut. 
Perumpamaan yang sangat cocok tentang masalah adalah seperti anak kecil (balita) yang menghadapi sebuah selokan selebar 1 meter, dan ia ingin menyebrang melewati selokan itu. Hal yang dapat ia lakukan adalah tetap berusaha semaksimal mungkin agar bisa lewat, atau ia menghindari/menyerah sementara dan akan kembali lagi jika usianya sudah sepuluh atau empat belas tahun untuk mencoba melewati selokan itu lagi. Dan yang mungkin dapat dilakukan oleh orang lain adalah membantu anak itu agar bisa lewat, atau mendorong anak itu sehingga ia berpegangan di tepi selokan atau bahkan menceburkan anak itu ke dalam selokan.
Dari perumpamaan di atas, dapat kita petik artinya bahwa ketika kita dihadapkan dengan suatu permasalahan, kita harus menyelesaikan masalah itu. Karena sesungguhnya masalah itu adalah ujian, dan Allah tidak membebankan ujian diluar batas kemampuan hambaNya. Dan untuk dapat menyelesaikan masalah itu diperlukan kemauan, kecerdasan, dan keberanian yang kuat. Sebagaimana anak kecil itu harus cerdas mencari solusi untuk dapat melewati selokan itu, entah dengan mencari kayu penyebrangan, atau dengan meminta bantuan orangtuanya, dll. Setelah solusi telah ketemu, tinggal ia mau atau tidak untuk melewati jembatan kayu itu, mau atau tidak ia dituntun/dipegangi oleh orangtuanya, dan ia juga harus melawan rasa takut yang ada dalam dirinya.
Ada diantara kita yang mempunyai masalah tetapi ia malah menolak bantuan, karena ia yakin dengan kemampuan dirinya sendiri dan pertolongan dari Allah. Demi menjaga izzah, itu tidak mengapa. Tetapi jika menolak bantuan karena kesombongan, itu yang tidak boleh. Tetapi jika kita menerima bantuan itu, bukan berarti kita hina. Justru kita menjadi ladang pahala bagi saudara kita yang ingin memberikan bantuannya. Karena tolong menolong dalam kebaikan dan takwa itu adalah perintah Allah. Ada saatnya kita menjadi orang yang menolong, dan ada saatnya pula kita menjadi orang yang ditolong.
Perspektif masalah setiap orang tentulah berbeda-beda. Ada yang menganggap sesuatu hal itu adalah masalah, dan bagi orang lain ada yang menganggap sesuatu hal itu bukanlah masalah apa-apa. Tergantung bagaimana kondisi dan situasi orang tersebut. Tentu bagi orang dewasa atau seorang atlet lompat tinggi dan lompat jauh, selokan yang lebarnya satu meter itu hanyalah hal sepele. Tetapi bagi anak belita, itu adalah masalah yang cukup besar baginya. Dan hal yang terbaik bagi kita orang yang terbebas dari masalah ketika melihat masalah orang lain sepatutnya adalah menolongnya, bukan meremehkannya ataupun membuatnya patah semangat lalu menertawakannya, apalagi sampai menambahkan masalah baru untuknya. Semoga mental kita semua sehat, dan kita menjadi para penolong dalam kebaikan dan takwa.

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku