Ketika kita
berhadapan dengan masalah, ada dua hal yang mungkin akan kita lakukan. Yaitu
menyelesaikan atau menghindari. Dan ada dua hal pula yang mungkin orang lain
lakukan kepada kita, yaitu membantu menyelesaikan atau menambah bobot masalah
tersebut.
Perumpamaan
yang sangat cocok tentang masalah adalah seperti anak kecil (balita) yang
menghadapi sebuah selokan selebar 1 meter, dan ia ingin menyebrang melewati
selokan itu. Hal yang dapat ia lakukan adalah tetap berusaha semaksimal mungkin
agar bisa lewat, atau ia menghindari/menyerah sementara dan akan kembali lagi
jika usianya sudah sepuluh atau empat belas tahun untuk mencoba melewati
selokan itu lagi. Dan yang mungkin dapat dilakukan oleh orang lain adalah
membantu anak itu agar bisa lewat, atau mendorong anak itu sehingga ia
berpegangan di tepi selokan atau bahkan menceburkan anak itu ke dalam selokan.
Dari
perumpamaan di atas, dapat kita petik artinya bahwa ketika kita dihadapkan
dengan suatu permasalahan, kita harus menyelesaikan masalah itu. Karena
sesungguhnya masalah itu adalah ujian, dan Allah tidak membebankan ujian diluar
batas kemampuan hambaNya. Dan untuk dapat menyelesaikan masalah itu diperlukan
kemauan, kecerdasan, dan keberanian yang kuat. Sebagaimana anak kecil itu harus
cerdas mencari solusi untuk dapat melewati selokan itu, entah dengan mencari
kayu penyebrangan, atau dengan meminta bantuan orangtuanya, dll. Setelah solusi
telah ketemu, tinggal ia mau atau tidak untuk melewati jembatan kayu itu, mau
atau tidak ia dituntun/dipegangi oleh orangtuanya, dan ia juga harus melawan
rasa takut yang ada dalam dirinya.
Ada diantara
kita yang mempunyai masalah tetapi ia malah menolak bantuan, karena ia yakin
dengan kemampuan dirinya sendiri dan pertolongan dari Allah. Demi menjaga
izzah, itu tidak mengapa. Tetapi jika menolak bantuan karena kesombongan, itu
yang tidak boleh. Tetapi jika kita menerima bantuan itu, bukan berarti kita
hina. Justru kita menjadi ladang pahala bagi saudara kita yang ingin memberikan
bantuannya. Karena tolong menolong dalam kebaikan dan takwa itu adalah perintah
Allah. Ada saatnya kita menjadi orang yang menolong, dan ada saatnya pula kita
menjadi orang yang ditolong.
Perspektif
masalah setiap orang tentulah berbeda-beda. Ada yang menganggap sesuatu hal itu
adalah masalah, dan bagi orang lain ada yang menganggap sesuatu hal itu
bukanlah masalah apa-apa. Tergantung bagaimana kondisi dan situasi orang
tersebut. Tentu bagi orang dewasa atau seorang atlet lompat tinggi dan lompat
jauh, selokan yang lebarnya satu meter itu hanyalah hal sepele. Tetapi bagi
anak belita, itu adalah masalah yang cukup besar baginya. Dan hal yang terbaik
bagi kita orang yang terbebas dari masalah ketika melihat masalah orang lain
sepatutnya adalah menolongnya, bukan meremehkannya ataupun membuatnya patah
semangat lalu menertawakannya, apalagi sampai menambahkan masalah baru untuknya.
Semoga mental kita semua sehat, dan kita menjadi para penolong dalam kebaikan dan
takwa.
(Deni bin Mu'min)_
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar