Siapakah yang sepanjang tidurnya tadi malam dilaknat oleh para malaikat?..
(baca artikel singkat ini sampai habis)
Yaitu istri yg tidur dalam keadaan membuat suaminya marah, dan tidak mau meminta maaf, sehingga suaminya tidak ridho kepadanya.
Itulah yg tadi malam sepanjang tidurnya dilaknat oleh para malaikat. Meninggalkan istinja' (cebok) dalam buang air kecil aja ada azabnya, apalagi meninggalkan suami dalam keadaan marah dan tidak meridhoinya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا بَاتَتِ الْمَرْأَةُ هَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ.
“Jika seorang wanita tidur dengan meninggalkan tempat tidur suaminya, maka para Malaikat melaknatnya sampai pagi.” [HR. Bukhari - Muslim]
Dilaknat itu artinya didoakan keburukan, didoakan agar azab Allah menimpa kepadanya. Dan doa para malaikat itu makbul, karena mereka adalah makhluk Allah yg dimuliakan, yg selalu taat kepada Allah dan tak pernah membangkang dan tak pernah bikin dosa.
Seandainya istri itu wafat dalam keadaan tidurnya, maka ia wafat dalam keadaan su'ul khotimah, dan laknat malaikat itu akan berlanjut sampai ke neraka. Ketika istri itu menyangkal dan mengatakan bahwa dia tidak pernah berbuat salah, para malaikat langsung jawab, "pernah kok, kamu pernah berbuat dosa, dan Allah punya rekamannya." Seketika itu pula sang istri yg terlaknat itu terdiam dan putus asa.
Sang istri itu minta azab yang langsung membinasakannya sekali saja, dengan maksud agar dia tidak diazab terus-menerus. Tapi permintaannya itu sia-sia, dan dia akan diazab secara terus-menerus, tanpa henti.
==== ====
Allah SWT berfirman:
... ۚ بَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُونَ
لَا يَسْبِقُونَهُ ۥ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِۦ يَعْمَلُونَ
"... Sebenarnya mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 26-27).
أُولٰٓئِكَ جَزَآؤُهُمْ أَنَّ عَلَيْهِمْ لَعْنَةَ اللَّهِ وَالْمَلٰٓئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
"Mereka (orang yang zhalim) itu, balasannya ialah ditimpa laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya,"
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 87)
الَّذِينَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنْفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِنْ سُوٓءٍۢ ۚ بَلٰىٓ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
فَادْخُلُوٓا أَبْوٰبَ جَهَنَّمَ خٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
"(yaitu) orang yang dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam keadaan (berbuat) zalim kepada diri sendiri, lalu mereka menyerahkan diri (sambil berkata), Kami tidak pernah mengerjakan sesuatu kejahatan pun. (Malaikat menjawab), Pernah! Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. Maka masukilah pintu-pintu Neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Pasti itu seburuk-buruk tempat orang yang menyombongkan diri."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 28-29)
إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِى عَذَابِ جَهَنَّمَ خٰلِدُونَ
لَا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ
وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوا هُمُ الظّٰلِمِينَ
وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُمْ مّٰكِثُونَ
"Sungguh, orang-orang yang berdosa itu kekal di dalam azab neraka Jahanam. Tidak diringankan (azab) itu dari mereka, dan mereka berputus asa di dalamnya. Dan tidaklah Kami menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. Dan mereka berseru, Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah Tuhanmu mematikan kami saja. Dia (malaikat) menjawab, Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 74-77).
وَإِذَآ أُلْقُوا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِينَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُورًا
لَّا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُورًا وٰحِدًا وَادْعُوا ثُبُورًا كَثِيرًا
"Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan. (Akan dikatakan kepada mereka), Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 13-14).
[Deni bin Mu'min]_