(Buah kalam: Deni bin Mu'min)
Jendelaku usang dan berdebu
Duniaku hampa dan gelap,, pekat
Ketika orang-orang telah menjadi "orang"
Aku masih berselimut kebodohan
Di saat mereka telah menjadi bintang
Aku.. menatap gemintang pun enggan
Karena,, jendelaku usang dan berdebu
Oh.. jendela usang ku!
Aku enggan menyentuhmu
Aku malas melihatmu
Hai.. jendelaku yang berdebu!
Aku memandangmu tak berguna
Aku menganggap mu warisan yang seharusnya kubuang
Ya, kau selalu begitu dan aku memang begini
Sampai tiba suatu waktu, aku tersadarkan
Seseorang telah datang dan membersihkan jendelaku
Dialah guruku tersayang, aku menyimpan namanya untuk selalu ku doakan
Tangannya menepuk pundakku dan lisannya menyentuh hatiku
Aku tersadarkan kini.. aku mengakui ini
Ternyata jendelaku itu cantik,, menarik
Jendelaku sangat memesona,, rupanya
Duniaku yang hampa telah ramai
Duniaku yang gelap telah terang, benderang.
Aku pun sekarang telah menjadi orang
Aku pun sekarang telah meraih bintang
Aku dan jendela duniaku.. buku-buku ku
Terimakasih guruku..
Kau menyadarkanku betapa pentingnya buku
Engkau,, engkau di hatiku, di dalam sebutan doa-doaku.. Alhamdulillah.._