Wahai anakku.. merubah takdir itu bagaikan merubah waktu bangun tidur.
Dibutuhkan tekad yg kuat, ikhtiar yg cerdas, doa yg khusuk, tawakkal yg sempurna, dan kadang membutuhkan bantuan dari orang lain jg agar lebih maksimal.
Misalkan engkau terbiasa bangun jam 5 pagi dan sholat subuhnya selalu di rumah. Maka jika kamu hendak tahajjud di sepertiga malam akhir, kamu harus mengubah jam bangun tidurmu menjadi jam 3 pagi. Dan utk mengubah itu, jg dibutuhkan lima hal yg td ayah sebutkan, yakni; tekad yg kuat utk menunaikan tahajjud, ikhtiar yg cerdas misalnya dg menyetel alarm, doa meminta pertolongan Allah saat hendak tidur (karena nyawamu dlm genggaman Allah selama engkau tidur), bertawakkal penuh kpd Allah selama engkau tidur, dan jika diperlukan engkau boleh jg menitip pesan kpd orang lain yg sudah terbiasa tahajjud utk membangunkanmu saat jam 3 nanti. Dg cara-cara demikian, InsyaAllah engkau akan sukses bangun jam 3 pagi dan bisa menunaikan tahajjud.
Itulah perumpamaan mengubah takdir, seperti mengubah jam bangun tidur. Allah akan mengubah keadaanmu yg sebelumnya kurang baik menjadi lebih baik.
Jika misalnya sekarang engkau dalam keadaan miskin, maka utk mengubah keadaanmu itu engkau harus memiliki tekad yg kuat untuk kaya agar bisa berzakat dlm jumlah besar, engkau jg harus selalu berdoa meminta kpd Allah yg maha kaya, ikhtiar maksimal dan belajar cara-cara menjadi kaya, tawakkal kpd Allah selama proses itu, dan engkau jg boleh meminta bantuan orang lain yg sudah kaya utk mengakselerasi perubahan itu.
Titik perubahan itu dimulai dari dalam dirimu nak. Allah sudah menetapkan demikian.
(Deni bin Mu'min)
====
Dalil
Allah SWT berfirman:
"Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,"
(QS. Al-Anfal: Ayat 53)
"Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuz)."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 39)
"Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab, "Allah." Maka katakanlah, "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?""
(QS. Yunus: Ayat 31)
"Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir."
(QS. Az-Zumar: Ayat 42)
Dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman; 'Bagi hamba-Ku adalah sebagaimana perasangkanya kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia berdoa kepada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR. Muslim)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar