Rabu, 26 April 2017

Bisakah SUAMI BERSABAR menghadapi ISTRINYA?


Sabar bisa diartikan sebagai bentuk menahan diri dari hal-hal yang Allah larang dan hal-hal yang Allah tidak sukai.

Suami yg sabar tidak akan mudah memukul istrinya. Suami yg sabar tidak akan mudah mengucapkan talak kepada istrinya. Suami yg sabar tidak akan mengeluarkan kata-kata kasar dan mencela istrinya.

Seorang suami ketika dia sabar, maka dia akan ditemani oleh Allah, karena Allah beserta orang-orang yang sabar.
ۚ  إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصّٰبِرِينَ
"Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)

Dengan kesabarannya​ itu pula, dia akan mampu bersikap bijaksana, Allah akan memberikannya petunjuk dalam urusannya.
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا  ۖ
"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, selama mereka sabar."
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 24)

Sebaliknya, ketika seorang suami tidak bersabar, maka dia sedang dikuasai setan. Setan menjadi pemimpinnya ketika dia marah, sehingga dia mau menuruti apa-apa yg dibisikkan setan kepadanya. Yg timbul akibat ketidaksabaran itu adalah perpecahan, perselisihan, dan permusuhan. Sehingga mereka antara suami-istri itu saling membenci dan ingin segera berpisah (cerai).
ْ  ۗ  إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِينَ أَوْلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"... Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 27)

Allah sudah bilang bahwa kita akan saling diuji dg sesama kita. Suami akan diuji dg istrinya, begitu pula sebaliknya.

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ  ۗ  وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
"... Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 20)

Hendaklah​ para suami memegang erat hadits ini..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya." (HR. Ahmad)

Dan bagi para istri, hendaknya takut akan api neraka karena banyak wanita yg masuk neraka disebabkan tidak bersyukur kepada suaminya..

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka." Seorang wanita yang pintar di antara mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang paling banyak menjadi penghuni Neraka?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda: "Kalian banyak mengutuk dan mengingkari (nikmat dari) suami."
(HR. Muslim)

Bersabarlah dalam menjalani kehidupan rumah tangga, timbulkanlah rasa semangat untuk saling ingin membahagiakan dan saling memuliakan pasangan kita.

Bersabarlah, sehingga dg modal kesabaran itu kita bisa masuk surga sekeluarga besar semuaya, lalu kita akan disambut oleh para malaikat sebagaimana firman Allah berikut ini..

Allah SWT berfirman:

وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولٰٓئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
جَنّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوٰجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ  ۖ  وَالْمَلٰٓئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍ
سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ  ۚ  فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
"Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga-surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), 'Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.' Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 22-24)

[Deni bin Mu'min]_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku