Jumat, 17 Juni 2016

Siapakah ISTRI TERBAIK dan SUAMI TERBAIK di Dunia ini?


ISTRI TERBAIK DI DUNIA INI adalah istrinya nabi Ayyub AS. Mngapa dia bs disebut sbg istri yg terbaik? Krna.. Dia bs bersabar tdk menuntut hak-nya ktika suaminya dlm keadaan super minus. Justru malah dia yg menunaikan apa yg mnjd kewajiban sang suami, yaitu mencari nafkah, meskipun harus memotong rambutnya.

Dan hebatnya lg, ktika nafkah itu sudah didapat, dan suaminya tdk ridho ktika mngetahui istrinya potong rambut, sang istri rela dihukum. Ktika nabi ayub bilang hukumannya adalah 100x pukulan cambuk, istri itupun tdk marah2 pd suaminya dan tdk pula kabur meninggalkan suaminya. Dia tetap ingin mndapatkan keridhoan suaminya.

Jika kita mnjd nabi Ayyub,  apakah istri kita bs bertahan dg penderitaan sprti itu. Gak dikasih nafkah lahir, bahkan si istri yg mencari nafkah. Gak dikasih nafkah biologis krna sakitnya suami, justru dia yg merawat suaminya ktika semua orang di dunia ini jijik dan menjauhi suaminya. Bisakah istri kita bersabar sprti itu? Mari kita didik lg istri-istri kita agar mreka jg bertaqwa.

SUAMI TERBAIK DI DUNIA INI adalah nabi Muhammad SAW. Mngapa bliau pantas mndapat predikat ini? Mari kita bahas.

Pertama, bliau tdk pernah menuntut istrinya utk memenuhi keperluannya. Contoh, ktika baju bliau sobek yg menjahitnya adalah bliau sendiri. Ktika bliau tdk mendapatkan sarapan, bliau lbh memilih berpuasa daripada marah2 kpd istrinya.

Selanjutnya, ketika para istrinya menuntut kenaikan uang belanja, bliau bersabar tdk memarahi istrinya, hingga turun ayat kpd bliau utk menegur para istrinya itu. Lalu para istri bliaupun bertaubat dan tdk mngulangi kesalahan mreka.

Terakhir, ini yg sangat sulit. Bliau berakhlak mulia bukan hanya diluar rumah ktika bergaul dg orang lain, tetapi bliau jg berakhlak mulia di dlm rumah kpd istri2nya dan anak2nya.

Mari kita bercermin pd diri kita sbg suami. Mengapa kita bs ramah dan terseyum manis kpd orang lain di luar rumah, sdngkan kpd istri sendiri kita berwajah masam dan bahkan berwajah mengerikan sprti wajah orang yg kemasukan setan?
Mengapa kita bs memaafkan, memahami, memaklumi, menghargai, dan mengapresiasi orang lain di luar rumah, sdngkan kpd istri dan anak sendiri kita lbh cenderung memarahi, membentak, memukul, mencaci, dan melukai perasaan mreka?

Didiklah istri kita agar akhlaq-nya seperti istrinya nabi Ayyub AS, dan didiklah diri kita sendiri agar akhlaq-nya sperti nabi Muhammad SAW.

(Deni bin Mu'min - Arsitek Rumah Tangga)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku