Ditinjau dari ilmu sosiologi..
Orang yg punya bnyk uang tanpa dibarengi dg kejernihan spiritual, dia telah mrasa bs membeli apa saja. Bs mnyuruh &membayar orang utk mndapatkan apapun yg dia mau. Bahkan hukum pun bs dibeli. Mulut orang² yg bawel menasihati bs dia sumpal. Pikiran orang yg bersih bisa dibikin keruh dg uangnya.
Mka dg kekayaannya itu.. dia menjadi smakin jauh dari petunjuk, smakin bertambah kesesatannya, dan smakin lari dr kebenaran.
Apalagi klo dia punya harta dan dia juga punya anak² yg bnyk serta kekuasaan. Maka semakin beranilah dia utk menantang Allah.
"Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya (harta &kemewahan), mereka menjadi kikir dan berpaling, dan selalu menentang (kebenaran)."
[QS. At-Taubah: Ayat 76]
Dan setiap Kami mengutus seorang pemberi peringatan kepada suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, "Kami benar-benar mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai utusan."
Dan mereka berkata, "Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak (dari kamu) dan kami tidak akan diazab."
[QS. Saba': Ayat 34-35]
"Dan berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya dan yang mendustakan pertemuan hari akhirat serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia, "(Orang) ini (Hud) tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia minum apa yang kamu minum."
[QS. Al-Mu'minun: Ayat 33]
Nabi yg diutus utk mendakwahi orang² kaya adlh nabi Hud. Bliau berda'wah kpd kaum 'ad yg mempunyai bangunan² megah, mewah, anak² yg bnyk, peternakan, dll. Dan lihatlah, bekas² kemegahan mereka masih ada di bumi, mereka telah mendustakan nabi Hud dan telah merasakan azab Allah di dunia, dan di akhirat ada lg yg lbh pedih. Sekali², mereka ingin menebus azab itu dg harta dan anak² nya, tetapi tdk berguna lg harta dan anak²nya itu. Dan mereka akan kekal dlm azab, kekal & tdk ada satu orangpun yg dpt menolongnya.
"Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak memperoleh penolong."
[QS. Ali 'Imran: Ayat 91]
"sedang mereka saling melihat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya,"
[QS. Al-Ma'arij: Ayat 11]
Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
[QS. Al-Mujadilah: Ayat 17]
Jd renungannya adlh.. Apakah harta dan anak² kita saat ini menambah ketaatan kita kpd Allah? Atau malah semakin menambah kedurhakaan dan dosa² kita kpd Allah?
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar