Allah memberikan kita suatu ujian yang luar biasa
untuk membuat kita menjadi luar biasa juga. Tenang saja, Allah maha tahu bahwa
kita kuat menanggung beban ujian itu. Yang perlu kita lakukan hanya berdoa
sepanjang masa, ikhtiar sekuat tenaga, dan tawakkal segenap jiwa.
Memang tidak ada yang bahagia ketika sakit, tapi
orang yang menjadi sembuh setelah sakit itu akan lebih sangat bahagia daripada
orang yang tidak pernah sakit, dan bahkan bisa jadi kita malah lebih bersyukur dan
lebih dekat kepada Allah dengan kesehatan itu. Memang tidak ada yang bahagia
ketika miskin, tapi orang yang menjadi kaya setelah miskin itu akan lebih sangat
bahagia daripada orang yang tidak pernah miskin, dan bahkan bisa jadi kita malah
lebih bersyukur dan lebih dekat kepada Allah dengan kekayaan itu.
Berdoa sepanjang masa artinya melatih kita ber-husnuzzhon kepada Allah. Berdoa sebelum
kita memulai segala sesuatu atau setelah mengakhiri segala sesuatu juga akan
membuat kita senantiasa mengingat Allah dan kita dijauhkan dari setan yang
terkutuk. Berdoalah, karena berdoa itu berarti kita mengandalkan kekuatan Allah
untuk membantu kita yang lemah di hadapan-Nya.
Ikhtiar sekuat tenaga berarti menggunakan kekuatan
jiwa dan raga untuk mengeluarkan kita dari ujian yang tidak mengenakkan itu. Kekuatan
jiwa itu dapat bersumber dari cinta, rasa kasih sayang, pujian, motivasi, dan
bentuk-bentuk emosi positif lainnya yang kita terima. Sedangkan kekuatan raga
itu dapat bersumber dari nutrisi dan gizi serta obat-obatan alami yang masuk ke
dalam tubuh, lalu sebenarnya kekuatan jiwa itu juga dapat menguatkan raga kita.
Tawakkal segenap jiwa berarti tidak ada sedikitpun
rasa di dalam dada yang mengungkapkan tentang ketidak senangan kepada Alllah, atau
tidak ada kebergantungan sedikitpun kepada selain Allah. Pasrah sepenuh hati
apapun yang akan terjadi.
Insya Allah, jika ketiga rangkaian itu kita lakukan,
pasti Allah akan menolong kita. Karena doa merupakan senjata, ikhtiar merupakan
tindakan nyata, dan tawakkal merupakan awal dari kemenangan kita. Sebuah senjata ampuh tidaknya tergantung siapa yang
menggunakannya, bukan ketajamannya saja yang menjadi ukuran. Seberapapun
lihainya kita memainkan/menggunakan senjata, jika tidak turun ke medan perang
maka tidak akan ada musuh yang kita bunuh. Seampuh apapun senjata kita, dan
sebanyak apapun prajurit kita di medan perang, jika tidak ada keyakinan akan
menang maka semua sia-sia saja. Doa, ikhtiar, dan tawakkal merupakan sikap yang
sangat dicintai Allah. Dan sungguh, saat-saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan
Allah adalah ketika kita bertawakkal kepada-Nya.
(Deni bin Mu'min)_