Seperti yang telah kita bahas
sebelumnya, bahwa IQ merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan alam, EQ
tentang hubungan dengan manusia, dan SQ tentang hubungan dengan Tuhan. Dan di
bagian ini kita akan mengembangkan tiga kecerdasan itu.
Prinsip pengembangan IQ, ingatlah
kalimat ini “every things is amazing.” Kalimat tersebut bila diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia adalah “setiap hal/benda itu menakjubkan.” Apa yang anda
pikirkan jika melihat sebatang pohon apel yang berdiri tegak di tengah kebun?
Jika kita berpikir lebih dalam berdasarkan prinsip di atas, maka sebatang pohon
apel itu menjadi sangat menakjubkan. Ada yang memikirkan tentang proses
pertumbuhannya hingga masak buahnya, ada yang memikirkan tentang kegunaan
batang dan kulit pohonnya. Dan dari sebatang pohon apel itu pula ada yang
menemukan filosofi hidup, dan bahkan ada yang menemukan hukum gravitasi, Isaac
Newton. Amazing bukan? Let’s think it deeply.
Prinsip
pengembangan EQ, ingatlah kalimat ini “every connection has emotion.” Kalimat
itu bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah “setiap hubungan
–antarmanusia- itu memiliki emosi.” Perlu ditekankan bahwa yang dimaksud emosi
itu adalah segala perasaan-perasaan yang dialami hati seperti kegembiraan, kesedihan, kemarahan, kecintaan, keberanian,
dll. Apa yang anda rasakan ketika bertemu dengan seorang teman lama anda semasa
SD? Atau apa yang anda rasakan ketika bertemu dengan orang yang baru pertama
kali anda temui? Ya, kembali ke prinsip bahawa setiap hubungan antar manusia
itu mempunyai emosi. Munculkan emosi anda ketika bertemu/berhubungan dengan
setiap orang dengan mempertimbangkan suasana hati orang tersebut. Saat anda
menghubungkan hati anda ke hati teman lama anda yang sedang bersedih, maka
berperilakulah agar membuatnya senang/terhibur. Saat anda menghubungkan hati
anda ke hati orang yang baru anda kenal, dan dia sedang bingung/ketakutan
misalnya. Maka berperilakulah agar membuatnya nyaman. Begitu kira-kira prinsip
pengembangan EQ ini.
Prinsip pengembangan SQ, ingatlah kalimat ini “every day
for the day later.” Artinya “setiap hari adalah untuk hari kemudian/hari
akhirat.” Dengan berorientasi kepada akhirat, apa-apa yang kita lakukan akan
menjadi sangat hati-hati, karena kita tahu konsekwensinya di akhirat kelak.
Dengan prinsip itu pula kita akan menjadi semakin dekat kepada Allah, karena
Dialah yang merajai hari pembalasan di akhirat kelak. Ketika melihat dompet
orang lain yang terjatuh sementara orang itu tidak sadar, apa yang anda lakukan?
Jika kita mengacu pada prinsip pengembangan SQ tadi, kita akan mempertimbangkan
dampak yang kita terima di akhirat dan Allahpun maha melihat. Saya yakin kita
akan memberitahu pemilik dompet itu dan mengembalikan dompet itu. Tetapi jika
tidak mempertimbangkan akhirat dan mengabaikan Allah, pastilah dompet dan
isinya itu sudah berpindah di tangan kita selama-lamanya (mencuri).
(Deni bin Mu'min)_
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar