Kamis, 24 Januari 2013

Ketika Diuji




Allah memberikan kita suatu ujian yang luar biasa untuk membuat kita menjadi luar biasa juga. Tenang saja, Allah maha tahu bahwa kita kuat menanggung beban ujian itu. Yang perlu kita lakukan hanya berdoa sepanjang masa, ikhtiar sekuat tenaga, dan tawakkal segenap jiwa.
Memang tidak ada yang bahagia ketika sakit, tapi orang yang menjadi sembuh setelah sakit itu akan lebih sangat bahagia daripada orang yang tidak pernah sakit, dan bahkan bisa jadi kita malah lebih bersyukur dan lebih dekat kepada Allah dengan kesehatan itu. Memang tidak ada yang bahagia ketika miskin, tapi orang yang menjadi kaya setelah miskin itu akan lebih sangat bahagia daripada orang yang tidak pernah miskin, dan bahkan bisa jadi kita malah lebih bersyukur dan lebih dekat kepada Allah dengan kekayaan itu.
Berdoa sepanjang masa artinya melatih kita ber-husnuzzhon kepada Allah. Berdoa sebelum kita memulai segala sesuatu atau setelah mengakhiri segala sesuatu juga akan membuat kita senantiasa mengingat Allah dan kita dijauhkan dari setan yang terkutuk. Berdoalah, karena berdoa itu berarti kita mengandalkan kekuatan Allah untuk membantu kita yang lemah di hadapan-Nya.
Ikhtiar sekuat tenaga berarti menggunakan kekuatan jiwa dan raga untuk mengeluarkan kita dari ujian yang tidak mengenakkan itu. Kekuatan jiwa itu dapat bersumber dari cinta, rasa kasih sayang, pujian, motivasi, dan bentuk-bentuk emosi positif lainnya yang kita terima. Sedangkan kekuatan raga itu dapat bersumber dari nutrisi dan gizi serta obat-obatan alami yang masuk ke dalam tubuh, lalu sebenarnya kekuatan jiwa itu juga dapat menguatkan raga kita.
Tawakkal segenap jiwa berarti tidak ada sedikitpun rasa di dalam dada yang mengungkapkan tentang ketidak senangan kepada Alllah, atau tidak ada kebergantungan sedikitpun kepada selain Allah. Pasrah sepenuh hati apapun yang akan terjadi.
Insya Allah, jika ketiga rangkaian itu kita lakukan, pasti Allah akan menolong kita. Karena doa merupakan senjata, ikhtiar merupakan tindakan nyata, dan tawakkal merupakan awal dari kemenangan kita. Sebuah senjata ampuh tidaknya tergantung siapa yang menggunakannya, bukan ketajamannya saja yang menjadi ukuran. Seberapapun lihainya kita memainkan/menggunakan senjata, jika tidak turun ke medan perang maka tidak akan ada musuh yang kita bunuh. Seampuh apapun senjata kita, dan sebanyak apapun prajurit kita di medan perang, jika tidak ada keyakinan akan menang maka semua sia-sia saja. Doa, ikhtiar, dan tawakkal merupakan sikap yang sangat dicintai Allah. Dan sungguh, saat-saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah adalah ketika kita bertawakkal kepada-Nya.

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku