Sabtu, 30 Maret 2013

Meraih Cita atau Mengejar Ambisi




Cita-cita dan ambisi adalah dua hal yang berbeda dan hampir sama. Keduanya sama-sama ingin mencapai/menggapai apa yang kita inginkan. Mari kita lihat perbedaannya dalam tabel di bawah ini!
Cita-cita
Ambisi
Didasari dengan niat dan perasaan sadar
Didasari oleh nafsu dan hasrat tak sadar
Prosesnya perlu strategi, bekerjasama, dan kerja keras
Prosesnya semaunya sendiri, bersekongkol,  dan kerja culas
Tujuannya adalah kebahagiaan diri sendiri dan kebahagiaan orang lain
Tujuannya adalah kepuasan pribadi tanpa memikirkan orang lain
Apabila tercapai, ia bersyukur
Apabila gagal, ia bersabar
Apabila tercapai, ia tersungkur
Apabila gagal, ia mendongkol
Sangat penting bagi kita untuk mengatur suasana mental kita agar jangan sampai menjadi orang yang berambisi, tetapi jadilah orang yang bercita-cita. Karena orang yang bercita-cita mulia itu bersih hatinya, dan orang yang berambisi semaunya itu keruh hatinya.
Bagaimana jika kita sudah terlanjur punya ambisi? Lakukan tiga tahapan cara berikut ini: Jika kita mempunyai ambisi negatif, ibaratkan diri kita seperti botol yang terisi air khamr (miras). Maka yang harus kita lakukan adalah, buka tutup botolnya, buang khamr dan sterilkan botolnya, lalu isilah botol itu dengan minuman halal yang menyehatkan, dan terakhir kita serahkan minuman itu kepada orang baik yang berhak meminumnya. Artinya, pertama-tama kita harus membuka hati, lalu mengeluarkan ambisi itu dari dalam hati kemudian menetralkan hati kita, baru kemudian isilah hati kita dengan niat baik dan cita-cita mulia itu, dan terakhir kita serahkan cita-cita itu kepada Allah agar menjadi nilai ibadah dan amal sholih yang membuat Allah ridho kepada kita. Ya, sesederhana itu proses yang abstrak ini.


(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku