Cita-cita dan ambisi adalah dua hal yang berbeda dan
hampir sama. Keduanya sama-sama ingin mencapai/menggapai apa yang kita
inginkan. Mari kita lihat perbedaannya dalam tabel di bawah ini!
Cita-cita
|
Ambisi
|
Didasari dengan niat dan perasaan sadar
|
Didasari oleh nafsu dan hasrat tak sadar
|
Prosesnya perlu strategi, bekerjasama, dan kerja keras
|
Prosesnya semaunya sendiri, bersekongkol, dan kerja culas
|
Tujuannya adalah kebahagiaan diri sendiri dan kebahagiaan orang lain
|
Tujuannya adalah kepuasan pribadi tanpa memikirkan orang lain
|
Apabila tercapai, ia bersyukur
Apabila gagal, ia bersabar
|
Apabila tercapai, ia tersungkur
Apabila gagal, ia mendongkol
|
Sangat penting bagi kita untuk mengatur suasana
mental kita agar jangan sampai menjadi orang yang berambisi, tetapi jadilah
orang yang bercita-cita. Karena orang yang bercita-cita mulia itu bersih
hatinya, dan orang yang berambisi semaunya itu keruh hatinya.
Bagaimana jika kita sudah terlanjur punya ambisi?
Lakukan tiga tahapan cara berikut ini: Jika kita mempunyai ambisi negatif,
ibaratkan diri kita seperti botol yang terisi air khamr (miras). Maka yang
harus kita lakukan adalah, buka tutup botolnya, buang khamr dan sterilkan
botolnya, lalu isilah botol itu dengan minuman halal yang menyehatkan, dan terakhir
kita serahkan minuman itu kepada orang baik yang berhak meminumnya. Artinya, pertama-tama
kita harus membuka hati, lalu mengeluarkan ambisi itu dari dalam hati kemudian
menetralkan hati kita, baru kemudian isilah hati kita dengan niat baik dan
cita-cita mulia itu, dan terakhir kita serahkan cita-cita itu kepada Allah agar
menjadi nilai ibadah dan amal sholih yang membuat Allah ridho kepada kita. Ya,
sesederhana itu proses yang abstrak ini.
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar