Allah yang maha pengasih lagi penyayang telah
mempersiapkan bumi ini untuk dikelola sebaik-baiknya untuk kesejahteraan
manusia, tentu saja dengan berpedoman kepada buku panduan hidup kita yaitu
Alquran. Dan untuk kesejahteraan kita itu, Allah membekali kita akal untuk
berfikir, hati untuk merasa, dan kesempurnaan anggota badan untuk bergerak.
Mari kita lihat akibat-akibat dari rajinnya manusia
memanfaatkan modal pemberian Allah, bumi yang dulunya gelap ketika malam hari
kini terang benderang. Perjalanan jauh yang dulu ditempuh selama berhari-hari
bahkan berbulan-bulan, kini hanya beberapa jam saja. Mengirim surat yang dulu
menggunakan kertas lusuh dan membutuhkan jangka waktu yang lama ke tempat
tujuan, kini secepat kilat surat itu dapat terkirim dari jarak yang berjauhan
sekalipun. Itulah sebagian contoh nyata yang kita dapat alami saat ini karena
akibat dari rajinnya manusia memberdayakan otak dan fisiknya untuk menciptakan
penemuan-penemuan baru yang luar biasa. Orang-orang yang rajin itu merencanakan
kebahagiaan dan mewujudkannya dengan izin Allah.
Dan sekarang mari kita lihat akibat-akibat dari
malasnya manusia memberdayakan modal pemberian Allah ini. Sungai menjadi kotor
dan tercemar karena mereka malas memikirkan pengelolaan sampah yang baik.
Pengangguran semakin banyak karena mereka malas mempergunakan raganya untuk
mengerjakan sesuatu yang menghasilkan uang. Penyakit datang karena mereka malas
membersihkan diri dan lingkungannya, atau bisa juga malas berolahraga. Dan
masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.
Jika kita mengkaji asmaul husna milik Allah. Akan
kita dapati bahwa sifat-sifat Allah itu sungguh dahsyat, amat sangat rugi jika
kita malas menuju dan meminta kepadaNya. Allah maha pemberi rizki, Allah sudah
menyiapkan rizki untuk kita ambil dariNya dengan cara berikhtiar. Jika kita
malas, maka jangan salahkan Allah jika kebutuhan kita tidak terpenuhi. Jika
kita sakit, Allah yang maha menyembuhkan itu siap memberikan obatnya. Tapi jika
kita malas berobat/minum obat, maka jangan salahkan siapapun jika sakit itu belum
bisa sembuh. Ingat, kita telah diberikan modal oleh Allah untuk mengelola bumi
ini demi kesejahteraan manusia. Tetapi jika kita malas memberdayakannya, maka siap-siaplah
menjadi orang yang sengsara di kehidupan dunia ini dan di akhirat nanti. Bahkan
malas bertaubat pun akan merugikan kita di dunia dan akhirat, padahal Allah
sangat terbuka untuk mengampuni hamba-hambanya yang tidak malas untuk
bertaubat. Karena Allah maha pengampun. Buanglah mental malas yang ada di dalam
diri kita dan mari kita sama-sama rajin dalam menjemput rizki, ilmu,
kesembuhan, kekayaan, dan lain-lain apapun yang kita mau, pasti Allah telah
menyiapkannya untuk kita. Kita hanya berikhtiar saja, Allah yang pasti
memberikan hasilnya.
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar