Mario teguh pernah berkata kurang lebih begini “biarlah
masa lalu anda yang kelam dan penuh noda itu pergi. Tapi jangan menegatifkan
dan mengotori masa depan, karena masa depan anda masih suci.” Kalimat itu
sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan kita untuk bertaubat dari kesalahan
masa lampau, memaafkan kesalahan orang yang telah menzholimi kita, memperbaiki
diri untuk masa depan, dan mencapai kebahagiaan di akhirat/surga. Dalam artian
lain, semua itu dapat dirangkum menjadi sikap ridho, taubat, sabar, memaafkan,
ikhlas, dan taqwa.
Trauma biasanya disebabkan oleh tekanan psikis atau
cedera jasmani. Ada orang yang trauma menikah karena pernah mengalami kekerasan
dari suaminya yang dulu, ada juga yang trauma tidak ingin lagi belajar naik
motor karena dulu saat belajar pernah menabrak seseorang hingga lumpuh/terluka
parah. Memang cukup berat beban mental yang terasa pada orang yang mengalami
trauma. Tapi percayalah, semua masalah itu ada solusinya. Biasanya orang-orang
yang trauma itu dapat disembuhkan melalui terapi (EFT, rukyah, dll), datang ke
ustadz atau ustadzah, atau psikiater, ahli jiwa dan praktisi spiritual lainnya.
Tingkat trauma juga beragam, ada yang ringan,
sedang, sampai trauma yang berat. Bagi penderita trauma berat, mungkin
solusinya adalah cara-cara yang di atas itu. Tatapi bagi penderita trauma
sedang atau ringan, kita bisa melakukan taubat, memberikan maaf pada kesalahan
di masa lampau, lalu memberikan kesempatan pada masa depan untuk berbuat lebih
baik lagi. Karena masa depan kita itu masih suci, jangan dinegatifkan dan
jangan dikotori.
(Deni bin Mu'min)_
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar