Tak mampu bercakap-cakap dengan bayangmu
Bunyi suaraku terhambat oleh seribu ruang sejuta batu
Berpandangan muka juga tak bisa semudah dahulu
Kiranya aku hanya kan menjadi kenangan di jalan yang kau lalui itu
Setan melakukan pekerjaan dengan tipu daya yang keji
Allah membimbingku hingga ke sini
Allah mempertemukan kita, memisahkan kita, mempertemukan lagi.. kita
Aku tak tahu siapa yang membimbingmu hingga ke sana
Dan sekarang engkau berdampingan mesra entah dengan siapa
Aku tidak melafalkan mantra untuk membalikkan hatimu kembali padaku
Aku hanya melantunkan doa yang kupanjatkan di malam-malam yang pilu
Setelah kita dipisahkan selama tiga revolusi bumi
Banyak hal yang tak terduga terjadi, padamu dan pada diri ini
Pada masa itu, Alquran menerangi jalan kita
Tetapi mengapa jalan yang terang itu bercabang dua
Ternyata terang satunya hanyalah ilusi yang mengelabui mata
Terang yang hakiki tertutupi, karena dosa di dalam diri
Dan ketika kumencoba membersihkan dosa-dosa itu
Jalan terang itu.. cahaya Ilahi itu.. terlihat lagi
Dan aku kembali menapaki jalan ini,, sendiri
Aku pasrahkan kepadaNya tentang apa yang terjadi esok hari dan kemudian nanti
Tapi kuharap kau dapat membaca kehendakNya ini
Ada apa, mengapa, untuk apa.. Allah mempertemukan kita lagi
Dimensi waktu tak mampu menyatu dengan angan-anganmu
Hanya ada satu yang mutlak dan tak ada yang mengganggu gugat
Yaitu.. kehendakNya yang kau minta dan yang tak kau sangka
Inilah uniknya cinta yang diolah di dalam dada manusia
..dan didalam catatan takdirNya_
(Deni bin Mu'min)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar