Sabtu, 15 Desember 2012

Konsep Mencari Solusi



“Pintu rumah yang selalu tertutup tidak akan bisa udara segar masuk ke dalamnya.
Pintu rumah yang selalu terbuka akan memberikan kesempatan segala apapun bisa masuk ke dalam rumah.”

Kalau kalimat di atas itu dilanjutkan, maka akan semakin jelas menjadi seperti ini: “Pintu rumah yang selalu tertutup tidak akan bisa udara segar masuk ke dalamnya. Pintu rumah yang selalu terbuka akan memberikan kesempatan segala apapun (termasuk sampah) bisa masuk ke dalam rumah. Maka bukalah pintu itu pada saat tertentu (saat udara sedang banyak angin sejuk), dan tutuplah pintu itu pada saat tertentu (saat udara sedang banyak angin debu).” Apa maksudnya? Baiklah-baiklah, akan saya jelaskan. Artinya jika Anda memiliki masalah dan ingin mencari solusinya, maka Anda harus “terbuka” (ekstrovert). Anda harus sedia menceritakan masalah Anda kepada orang lain. Jika Anda menutup diri dan hanya membatin dalam hati, percayalah Anda akan kurus kering dan stres karena gejolak emosi itu tidak keluar. Siapa tahu dengan Anda bersikap terbuka itu “angin sejuk” (solusi) akan datang.
Eits, tapi tunggu dulu. Anda hanya saya sarankan untuk terbuka pada saat-saat tertentu dan pada orang-orang tertentu saja. Jika Anda terbuka setiap saat dan kepada setiap orang, maka yang terjadi pada Anda akan seperti pintu rumah yang selalu terbuka tadi, apapun dapat masuk ke dalam rumah Anda. Ya bisa udara segar yang masuk, bisa juga sampah-sampah dan debu masuk, atau malah ular dan maling juga masuk. Hati-hati, jika Anda selalu terbuka kepada setiap orang, yang ada nantinya malah aib Anda tersebar, gunjingan akan masuk ke telinga Anda, saran-saran negatif bisa masuk, bisikan setan dari jenis manusia bisa masuk, wah pokoknya gawat deh kalau Anda terlalu terbuka. Maka dari itu, bukalah pintu Anda pada saat-saat tertentu saja, baca situasi di luar sana sebelum Anda membuka pintu. Bersikaplah terbuka pada orang-orang tertentu (yang Anda percayai dapat menjaga rahasia dan memberikan solusi) saja. Baca situasi yang tepat untuk membicarakan masalah Anda kepada orang yang tepat.
Peringatan penting! Sebelum Anda menceritakan masalah Anda kepada orang luar, Anda harus menceritakan/mengadukan permasalahan Anda kepada Allah terlebih dahulu. Jika curhat Anda kepada Allah sudah dapat menentramkan hati, maka tidak perlu lagi Anda menceritakan masalah Anda kepada orang lain. Ya meskipun tidak ada salahnya jika udara di dalam rumah sudah segar dan Anda membuka pintu rumah untuk mencari udara segar tambahan.
Solusi terbaik adalah solusi yang diberikan oleh Allah, maka mintalah kepada Allah terlebih dahulu. Lalu silakan Anda berikhtiar ke luar untuk mendapatkan washilah/jalan/cara Allah dalam memberikan solusi kepada Anda. Bisa jadi Allah mengirimkan ilham, inspirasi, dan taufiq kepada Anda lewat orang lain. Kalau saya analogikan dengan memakai perumpamaan dari KH. Abdullah Gymnastiar, Anda dan keluarga Anda itu seperti sedang di dalam mobil dan melaju di jalan tol, tapi tiba-tiba cuaca di sekitar Anda tidak bagus, sampai-sampai sekeliling kaca mobil Anda tertutupi debu tebal bahkan lumpur. Anda panik, pandangan Anda terhalang debu dan lumpur. Pada saat situasi seperti itu, jangankan melihat jalanan dan gerbang pintu tol, yang ada malah Anda kebingungan/panik takut menabrak atau ditabrak. Nah, maka yang harus Anda lakukan adalah berhenti dulu, berdoa agar cuaca kembali normal, lalu membersihkan kacanya agar pandangannya trlihat dengan jelas lagi dan Andapun bisa melihat jalan dan gerbang keluar tol tersebut. Kurang lebih artinya begini, Jalan keluar itu sebenarnya ada di hadapan Anda, mungkin Anda belum bisa melihatnya. ketika Anda dan keluarga Anda sedang diliputi masalah besar, maka cobalah hentikan aktifitas Anda sejenak untuk sholat dan meminta/berdoa agar ujian berat segera berhenti, lalu Anda banyak-banyak membersihkan diri/hati dengan istighfar dan taubat. Insya Allah pasti jalan keluar untuk keluarga Anda itu dapat segera terlihat dan Anda dapat melaluinya dengan hati yang gembira.

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku