“Pintu
rumah yang selalu tertutup tidak akan bisa udara segar masuk ke dalamnya.
Pintu rumah yang selalu terbuka akan memberikan kesempatan segala apapun bisa masuk ke dalam rumah.”
Pintu rumah yang selalu terbuka akan memberikan kesempatan segala apapun bisa masuk ke dalam rumah.”
Kalau kalimat di atas itu
dilanjutkan, maka akan semakin jelas menjadi seperti ini: “Pintu rumah yang
selalu tertutup tidak akan bisa udara segar masuk ke dalamnya. Pintu rumah yang
selalu terbuka akan memberikan kesempatan segala apapun (termasuk sampah) bisa
masuk ke dalam rumah. Maka bukalah pintu itu pada saat tertentu (saat udara
sedang banyak angin sejuk), dan tutuplah pintu itu pada saat tertentu (saat
udara sedang banyak angin debu).” Apa maksudnya? Baiklah-baiklah, akan saya
jelaskan. Artinya jika Anda memiliki masalah dan ingin mencari solusinya, maka Anda
harus “terbuka” (ekstrovert). Anda harus sedia menceritakan masalah Anda kepada
orang lain. Jika Anda menutup diri dan hanya membatin dalam hati, percayalah Anda
akan kurus kering dan stres karena gejolak emosi itu tidak keluar. Siapa tahu
dengan Anda bersikap terbuka itu “angin sejuk” (solusi) akan datang.
Eits, tapi tunggu
dulu. Anda hanya saya sarankan untuk terbuka pada saat-saat tertentu dan pada
orang-orang tertentu saja. Jika Anda terbuka setiap saat dan kepada setiap
orang, maka yang terjadi pada Anda akan seperti pintu rumah yang selalu terbuka
tadi, apapun dapat masuk ke dalam rumah Anda. Ya bisa udara segar yang masuk,
bisa juga sampah-sampah dan debu masuk, atau malah ular dan maling juga masuk.
Hati-hati, jika Anda selalu terbuka kepada setiap orang, yang ada nantinya
malah aib Anda tersebar, gunjingan akan masuk ke telinga Anda, saran-saran
negatif bisa masuk, bisikan setan dari jenis manusia bisa masuk, wah pokoknya
gawat deh kalau Anda terlalu terbuka. Maka dari itu, bukalah pintu Anda pada
saat-saat tertentu saja, baca situasi di luar sana sebelum Anda membuka pintu.
Bersikaplah terbuka pada orang-orang tertentu (yang Anda percayai dapat menjaga
rahasia dan memberikan solusi) saja. Baca situasi yang tepat untuk membicarakan
masalah Anda kepada orang yang tepat.
Peringatan penting! Sebelum Anda
menceritakan masalah Anda kepada orang luar, Anda harus menceritakan/mengadukan
permasalahan Anda kepada Allah terlebih dahulu. Jika curhat Anda kepada Allah
sudah dapat menentramkan hati, maka tidak perlu lagi Anda menceritakan masalah Anda
kepada orang lain. Ya meskipun tidak ada salahnya jika udara di dalam rumah
sudah segar dan Anda membuka pintu rumah untuk mencari udara segar tambahan.
Solusi terbaik adalah solusi
yang diberikan oleh Allah, maka mintalah kepada Allah terlebih dahulu. Lalu
silakan Anda berikhtiar ke luar untuk mendapatkan washilah/jalan/cara Allah
dalam memberikan solusi kepada Anda. Bisa jadi Allah mengirimkan ilham,
inspirasi, dan taufiq kepada Anda lewat orang lain. Kalau saya analogikan
dengan memakai perumpamaan dari KH. Abdullah Gymnastiar, Anda dan keluarga Anda
itu seperti sedang di dalam mobil dan melaju di jalan tol, tapi tiba-tiba cuaca
di sekitar Anda tidak bagus, sampai-sampai sekeliling kaca mobil Anda tertutupi
debu tebal bahkan lumpur. Anda panik, pandangan Anda terhalang debu dan lumpur.
Pada saat situasi seperti itu, jangankan melihat jalanan dan gerbang pintu tol,
yang ada malah Anda kebingungan/panik takut menabrak atau ditabrak. Nah, maka
yang harus Anda lakukan adalah berhenti dulu, berdoa agar cuaca kembali normal,
lalu membersihkan kacanya agar pandangannya trlihat dengan jelas lagi dan Andapun
bisa melihat jalan dan gerbang keluar tol tersebut. Kurang lebih artinya
begini, Jalan keluar itu sebenarnya ada di hadapan Anda, mungkin Anda belum bisa
melihatnya. ketika Anda dan keluarga Anda sedang diliputi masalah besar, maka
cobalah hentikan aktifitas Anda sejenak untuk sholat dan meminta/berdoa agar
ujian berat segera berhenti, lalu Anda banyak-banyak membersihkan diri/hati
dengan istighfar dan taubat. Insya Allah pasti jalan keluar untuk keluarga Anda
itu dapat segera terlihat dan Anda dapat melaluinya dengan hati yang gembira.
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar