Sabtu, 15 Desember 2012

Konsep Mengambil Keputusan



“Menang berdua adalah penting, menang sendiri adalah genting”


   Keputusan dalam rumahtangga sebenarnya ada pada wewenang kepala rumahtangga/suami, namun suami yang demokratis sebelum memutuskan sesuatu akan mendiskusikannya terlebih dahulu bersama dengan istrinya, atau bahkan dengan anak-anaknya juga. Itulah maksud dari kalimat “Menang berdua adalah penting.” Artinya suami tidak ingin egois dengan mementingkan kepuasan diri sendiri, tetapi ia menginginkan menang berdua, kepuasan bersama, kesenangan bersama atau menang bersama-sama. Namun ada kalanya juga di saat suami dalam keadaan kepepet/terdesak dan harus segera mengambil keputusan sehingga tidak sempat/tidak ada waktu untuk berdiskusi dengan istrinya, maka suaminya itu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangannya sendiri, dan itu tidak apa-apa. Dan di situlah maksud dari kalimat “menang sendiri adalah genting”. Dalam keadaan genting seperti ini, ada dua catatan yang harus diperhatikan oleh suami dan istri:

1.  Meskipun suami tidak berdiskusi dengan istri, tetapi suami harus mempertimbangkan perkiraan dampak yang akan terjadi pada istri dan anak-anaknya.
2.  Istri harus percaya sepenuhnya dan ridho dengan keputusan genting tersebut, karena bagaimanapun juga suami Anda telah memutuskan berdasarkan pertimbangannya terhadap Anda.
Bagaimana jika keadaannya terbalik, bukan suami yang dalam keadaaan genting, tetapi istri yang mengalami hal demikian? Apa yang harus dilakukan? Jika memang demikian, ya tinggal dibalik saja catatannya seperti berikut:
1.  Meskipun istri tidak berdiskusi dengan suami, tetapi istri harus mempertimbangkan perkiraan dampak yang akan terjadi pada suami dan anak-anaknya.
2.  Suami harus percaya sepenuhnya dan ridho dengan keputusan genting tersebut, karena bagaimanapun juga istri Anda telah memutuskan berdasarkan pertimbangannya terhadap Anda.
Kalau Anda menginginkan contoh, begini misalnya: Anda dan istri Anda ingin jalan-jalan ke suatu tempat, tapi Anda belum memutuskan untuk pergi ke mana, maka berundinglah dan diskusikan dari hati ke hati, agar kemenangan berdua dapat tercapai, agar kesenangan berdua dapat dirasakan. Atau Anda berdua ingin mengecat rumah tapi belum ditentukan warna catnya, maka silakan saja berdiskusi untuk memutuskan apa yang menjadi kesenangan Anda berdua. Ya begitulah, diskusi itu penting, untuk kebahagiaan bersama, untuk kemanangan berdua. Tapi jika ada masalah genting seperti misalnya suami harus memilih keputusan apa ketika dihadapkan dengan situasi berikut ini: setelah pulang kerja, anak dan istri Anda menunggu di rumah menanti-nanti kedatangan Anda. tetapi di tengah jalan Anda baru sadar kalau handphone Anda tertinggal di kantor. Anda harus memilih antara dua hal; pulang tepat waktu karena memang sudah ditunggu-tunggu oleh istri dan anak-anak Anda, atau Anda kembali lagi putar arah ke kantor untuk mengambil hp Anda yang sangat penting itu untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan bisnis Anda, sedangkan Anda juga khawatir ada orang yang mengambil hp mahal Anda itu. Nah, silakan deh Anda memilih keadaan apa yang terbaik untuk situasi genting tersebut.
(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku