“Menang berdua
adalah penting, menang sendiri adalah genting”
Keputusan dalam rumahtangga sebenarnya ada
pada wewenang kepala rumahtangga/suami, namun suami yang demokratis sebelum
memutuskan sesuatu akan mendiskusikannya terlebih dahulu bersama dengan
istrinya, atau bahkan dengan anak-anaknya juga. Itulah maksud dari kalimat
“Menang berdua adalah penting.” Artinya suami tidak ingin egois dengan
mementingkan kepuasan diri sendiri, tetapi ia menginginkan menang berdua, kepuasan
bersama, kesenangan bersama atau menang bersama-sama. Namun ada kalanya juga di
saat suami dalam keadaan kepepet/terdesak dan harus segera mengambil keputusan
sehingga tidak sempat/tidak ada waktu untuk berdiskusi dengan istrinya, maka
suaminya itu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangannya sendiri, dan itu
tidak apa-apa. Dan di situlah maksud dari kalimat “menang sendiri adalah
genting”. Dalam keadaan genting seperti ini, ada dua catatan yang harus
diperhatikan oleh suami dan istri:
1. Meskipun suami tidak berdiskusi dengan istri,
tetapi suami harus mempertimbangkan perkiraan dampak yang akan terjadi pada
istri dan anak-anaknya.
2. Istri harus percaya sepenuhnya dan ridho dengan
keputusan genting tersebut, karena bagaimanapun juga suami Anda telah
memutuskan berdasarkan pertimbangannya terhadap Anda.
Bagaimana jika keadaannya terbalik, bukan
suami yang dalam keadaaan genting, tetapi istri yang mengalami hal demikian?
Apa yang harus dilakukan? Jika memang demikian, ya tinggal dibalik saja
catatannya seperti berikut:
1. Meskipun istri tidak berdiskusi dengan suami,
tetapi istri harus mempertimbangkan perkiraan dampak yang akan terjadi pada
suami dan anak-anaknya.
2. Suami harus percaya sepenuhnya dan ridho dengan
keputusan genting tersebut, karena bagaimanapun juga istri Anda telah
memutuskan berdasarkan pertimbangannya terhadap Anda.
Kalau Anda
menginginkan contoh, begini misalnya: Anda dan istri Anda ingin jalan-jalan ke
suatu tempat, tapi Anda belum memutuskan untuk pergi ke mana, maka berundinglah
dan diskusikan dari hati ke hati, agar kemenangan berdua dapat tercapai, agar
kesenangan berdua dapat dirasakan. Atau Anda berdua ingin mengecat rumah tapi
belum ditentukan warna catnya, maka silakan saja berdiskusi untuk memutuskan
apa yang menjadi kesenangan Anda berdua. Ya begitulah, diskusi itu penting,
untuk kebahagiaan bersama, untuk kemanangan berdua. Tapi jika ada masalah
genting seperti misalnya suami harus memilih keputusan apa ketika dihadapkan
dengan situasi berikut ini: setelah pulang kerja, anak dan istri Anda menunggu
di rumah menanti-nanti kedatangan Anda. tetapi di tengah jalan Anda baru sadar
kalau handphone Anda tertinggal di
kantor. Anda harus memilih antara dua hal; pulang tepat waktu karena memang
sudah ditunggu-tunggu oleh istri dan anak-anak Anda, atau Anda kembali lagi
putar arah ke kantor untuk mengambil hp Anda yang sangat penting itu untuk
berkomunikasi dengan rekan-rekan bisnis Anda, sedangkan Anda juga khawatir ada
orang yang mengambil hp mahal Anda itu. Nah, silakan deh Anda memilih keadaan
apa yang terbaik untuk situasi genting tersebut.
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar