Sabtu, 15 Desember 2012

Konsep Pembagian Tugas/Pekerjaan



Biarlah berat aku yang pikul, dan yang ringan engkau yang jinjing”

Banyak kasus-kasus dalam rumah tangga kaum muslimin yang secara tidak langsung menjajah kaum wanita, menindas kaum wanita, padahal kaum lelaki secara fisik itu lebih kuat/tangguh daripada wanita. Istri diperlakukan seperti PRT (pembantu rumah tangga) dari pagi hingga malam, dari mata terbuka sampai mata terpejam. Ini adalah sesuatu yang salah dan perlu dibenahi.
Seorang suami yang jantan akan berkata “biarlah berat aku yang pikul, dan yang ringan engkau yang jinjing.” Maksudnya, apabila ada pekerjaan-pekerjaan berat di dalam rumah, maka sebaiknya suami yang melakukannya. Apabila istri sudah kecapekan mengurus anak-anak, atau sedang sakit atau dalam masa nifas, maka suami yang sayang kepada istrinya tentu akan sangat bersedia mengerahkan tenaga+cintanya untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum dirampungkan oleh istrinya. 
Untuk para istri, jika suami Anda sudah melakukan ini, Anda jangan semakin memberatkannya dengan berkata mumpung-mumpung. Kecuali jika suami Anda tidak keberatan untuk melakukannya. Ingat yah, suami memang mampu melakukan pekerjaan yang berat-berat, tapi suami juga punya “daya tampung maksimal” dari pekerjaan berat itu.
Dan bagi para suami, apabila pekerjaan ringan itu menjadi terasa berat oleh Anda karena Andapun sudah lelah karena bekerja mencari nafkah seharian, jangan paksakan kehendak, lebih baik Anda menyewa pembantu rumah tangga sampai istri Anda kembali pulih. Inti dari konsep pembagian tugas ini adalah agar jangan sampai ada istri yang tertindas di dalam rumah, dan jangan sampai suamipun menjadi sakit karena memaksakan diri sudah memikul beban berat di luar harus ditambah lagi dengan beban yang di rumah. Karena sebagai suami, bukan cuma tenaga yang Anda bisa gunakan, tetapi Anda juga bisa menggunakan uang, untuk memikul beban berat pekerjaan di rumah Anda.

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku