Sabtu, 15 Desember 2012

Konsep Produktifitas



Aku adalah pena dan engkau adalah tintanya


      Suami dan istri harus bekerjasama dalam hal produktifitas. Mereka berdua harus bekerjasama untuk mengukir tulisan-tulisan kebaikan, untuk melahirkan, menciptakan, memproduksi kebaikan-kebaikan yang banyak hingga tetes tinta terakhir, hingga batang pena rapuh dan tak mampu berdiri lagi.
          Pena tidak bisa menulis tanpa tinta, tinta tak bisa bermanfaat tanpa pena. Suami tidak bisa sukses tanpa istri, istri harus menjadi penopang/penyemangat/motivator kesuksesan bagi suami. Jika ada yang berkata bahwa lelaki itu hanya terlihat kuat di “luar” tetapi sesungguhnya ia lemah di “dalam”, maka pernyataan itu ada benarnya juga. Maka dari itu kuatnya fisik suami itu harus seiring dengan kekuatan mentalnya. Dan tentu yang menjadi penguat mental sang suami adalah istrinya sendiri. Dan istri, apabila ia ingin memberdayakan potensi dirinya untuk bekerja menjadi wanita karir, maka ia harus mendapat persetujuan dan perlindungan yang terjangkau oleh suaminya. Ingat, bahwa tinta tidak dapat bekerja tanpa pena, dan dalam bekerja tinta juga selalu dalam perlindungan sang pena.
Alangkah lebih baik jika Anda pasangan suami-istri bekerja dalam bidang yang sama, dan dalam waktu yang sama. Misalnya sama-sama menjadi guru di sekolah yang sama, sama-sama menjadi dokter/perawat di rumah sakit yang sama, berdagang bersama-sama, menjadi aktivis bersama-sama, dll. Sehingga Anda akan selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Sebagaimana pena dan tinta yang tidak dapat terpisahkan. Kata kuncinya, semakin banyak Anda berdua menghabiskan waktu bersama-sama, maka akan semakin banyak rasa cinta diantara Anda berdua.

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku