Sabtu, 15 Desember 2012

Konsep Kualitas Diri



Aku adalah cincin dan engkau adalah permatanya


         Dalam konteks ini, suami ibarat cincin emas yang sangat berharga, dan istri adalah intan permata/berlian yang juga sangat berharga. Sebagaimana layaknya barang yang berharga, ia didapatkan dengan susah, ia dijaga, ia dirawat, ia dihias. Sehingga kita yang memilikinya akan sangat senang dan betul-betul menjaganya dengan baik. Seperti itulah pasangan Anda, ia adalah manusia mahal yang sangat Anda senangi dengan memilikinya, yang Anda jaga hatinya dan Anda jaga raganya agar tidak terluka.
           Batu permata menjadi perhiasan untuk cincin, yang menjadikan harganya semakin mahal. Istri menjadi perhiasan bagi suami, yang menjadikan nilai keduanya semakin mahal. Cincin adalah tempat bernaung bagi permata, suamipun menjadi tempat bernaung bagi istrinya.
Katakan pada diri Anda: “Kita adalah lelaki sholih dan wanita sholihah yang disatukan Allah dalam pernikahan. Allah tidak mungkin memasangkan cincin emas dengan batu koral atau batu kapur yang bernilai rendah. Allah juga tidak akan memasangkan batu permata di atas cincin besi ataupun cincin jerami. Jadilah kita lelaki dan wanita yang mahal, yang sholih dan sholihah, dengan begitu kita akan bernilai tinggi di hadapan Allah dan makhluk-makhlukNya, lalu kitapun akan selalu dijaga olehNya. Kita adalah cincin dan permata yang disatukan, lalu diletakkan dalam mahligai yang indah, kita adalah sepasang laki-laki dan wanita yang sholih dan sholihah yang disatukan dalam pernikahan lalu diletakkan dalam mahligai yang indah (surga). Selama masih berdetak jantung di dada, masih ada waktu untuk berubah menjadi sholih dan sholihah. Jangan berputus asa dari rahmat Allah.”
(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku