“Positif diberi, netral
dikontrol, negatif dihindari”
Dalam perspektif
Islam, anak adalah investasi dunia dan akhirat bagi orangtuanya. Setuju? Oke
saya yakin Anda setuju. Karena memang dari anaklah rizki Anda dapat bertambah,
Allah yang menitipkan anak kepada Anda maka Allah juga menitipkan rizki anak
itu melalui Anda. Dan di masa tua Anda kelak, besar kemungkinan melalui anak Andalah
rizki dari Allah itu dititipkan untuk Anda. Lalu jika Anda di alam
kubur/akhirat kelak, anak Andalah yang paling sering mendoakan Anda, anak Andalah
yang mengaplikasikan ilmu yang Anda ajarkan, dan anak Anda pulalah yang
mewarisi harta Anda untuk hal-hal yang bermanfaat.
Dalam survey
antah barantah (saya lupa sumbernya), Anda boleh percaya boleh tidak. Rata-rata
kita hidup -menghabiskan waktu- bersama pasangan selama 40 tahun, hidup
–menghabiskan waktu- bersama anak rata-rata 20 tahun (dari bayi hingga anak
menikah dengan pasangannya), dan hidup –menghabiskan waktu- bersama orangtua
kita juga 20 tahun (karena dari bayi kita dibesarkan sampai kita menikah lalu
hidup bersama pasangan). Maka dari itu, 20 tahun pertama dari usia anak 100%
ada dalam tanggungjawab Anda sebagai orangtuanya. Andalah yang menentukan
apakah anak Anda ingin dididik dengan
baik atau tidak. Dalam buku pertama saya, saya menyebutkan bahwa hampir seluruh
orangtua muslim di dunia ini ketika anaknya terlahir ke dunia, mereka
menginginkan dan mendoakan agar anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah. Namun
keinginan dan doa itu hanya ucapan bibir semata, dan pada prakteknya kebanyakan
orangtua tidak mendidik anaknya menjadi sholih/ah. Mereka membiarkan anaknya
mengumbar aurat, meninggalkan sholat, berpacaran, bahkan ada yang
menyekolahkannya di sekolah kristen.
Lalu bagaimana
cara yang benar mendidik anak? Sebernarnya kalau Anda menginginkan jawaban yang
lebih detail Anda bisa membacanya di buku saya yang pertama, atau buku-buku
lain yang serupa dengan itu. Tapi Anda jangan kecewa, di sini Anda akan saya
beri konsep dasarnya. Perhatikan;
|
Maksudnya apa?
Jadi, jika Anda mengetahui ada hal-hal yang positif untuk anak Anda, maka Anda
harus memberikannya sebanyak mungkin dengan cara yang benar dan baik. ingat,
dengan cara yang benar dan baik. Jika Anda tahu ada sesuatu yang baik dan bermanfaat
bagi anak Anda, tapi karena anak Anda tidak/belum mengetahui manfaat sesuatu
itu, lalu Anda memaksanya dan membentaknya agar ia mau menerima hal itu. Itu
adalah cara yang salah dan tidak baik. Cara yang benar dan baik adalah dengan
memberikan pengertian/penjelasan terlebih dahulu, lalu mengajaknya dengan
halus/tutur kata yang lembut penuh kasih sayang. Sesuatu/benda yang positif
adalah sesuatu/benda yang mendatangkan kebaikan dan kemanfaatan bagi anak Anda
baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Sedangkan untuk
sesuatu yang netral, Anda harus mengontrolnya sesering mungkin. Apakah yang
dimaksud dengan benda/sesuatu yang netral? Yaitu benda atau segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk hal yang positif dan dapat juga untuk hal yang negatif. Contohnya
adalah fasilitas internet, hp (handphone), laptop, dan uang jajan. Mengontrol itu artinya, Anda mengendalikan
penggunaan benda yang dipakai anak Anda itu, mengarahkan untuk digunakan pada
hal-hal yang positif, dan mengawasi penggunaannya dengan intensitas yang
sering.
Lalu untuk
sesuatu yang negatif, Anda harus menjauhinya sejauuuh mungkin dari jangkauan
anak Anda. Kalau saya boleh kasih contoh, sesuatu yang negatif itu bisa seperti;
kartu remi, rokok, narkoba, DVD porno, teman yang berakhlah buruk, sekolah yang berkualitas buruk, buku-buku
sesat, dll. Jika anak Anda sudah terlanjur kena pengaruh hal-hal buruk itu,
maka terapinya adalah dengan tangan (menjauhi hal buruk itu dan
menghukumnya jika melakukan kesalahan), dengan lisan (nasihat yang
menyentuh hati dan penuh kebijaksanaan dalam tutur kata), dan dengan hati
(hati yang selalu berdoa dan bertawakkal kepada Allah setelah Anda melakukan
usaha-usaha dengan tangan dan lisan tadi). Metode ini adalah metode dakwah yang
disarankan dari Rasulullah SAW jika kita melihat kemunkaran/kemaksiatan. Dan
karena Anda adalah orangtua anak Anda sendiri, maka Anda harus mampu mencoba
dengan ketiga-tiganya (tangan, lisan, dan hati), karena Andalah orang yang
paling berwewenang kepada anak Anda sendiri.
Untuk lebih
jelasnya silakan Anda lihat tabel rangkuman di bawah ini tentang konsep
mendidik anak:
Things/ Anythings
|
Definisi
|
Perlakuan kepada anak
|
Contoh
|
Positif
|
Segala sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi anak anda (baik untuk masa
sekarang ataupun masa yang akan datang, baik untuk kehidupan dunia maupun
kehidupan akhiratnya)
|
Diberikan sebanyak-banyaknya
|
Mainan edukasi, majalah anak edukasi (bobo, ina,
dsb), cerita kisah Rasulullah SAW dan para sahabatnya, teman yang baik,
lingkungan yang baik, guru yang sholeh/ah, buku-buku islami, jodoh yang
sholeh/ah (kalau jodoh jangan diberikan banyak-banyak ya, berikan maksimal 4
untuk anak laki-laki, dan berikan 1 saja buat anak perempuan), dll.
|
Netral
|
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk hal yang positif dan dapat juga
untuk hal yang negatif
|
Dikontrol sesering-seringnya.
|
Playstation (PS)/games portabel, uang jajan, HP
(handphone), komputer/laptop, fasilitas internet, televisi, teman/kenalan baru, dll.
|
Negatif
|
Segala sesuatu yang mengakibatkan dampak buruk bagi anak anda, bagi anda
sebagai orangtuanya, maupun bagi orang lain.
|
Dihindari sejauh-jauhnya.
|
Hewan yang berbahaya, lingkungan yang kotor,
makanan haram, teman yang buruk, rokok, narkoba, vcd/dvd porno, lembaga/organisasi
sesat, musik-musik yang melalaikan dari mengingat Allah, dll.
|
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar