Minggu, 16 Desember 2012

Konsep Mendidik Anak



“Positif diberi, netral dikontrol, negatif dihindari”



Dalam perspektif Islam, anak adalah investasi dunia dan akhirat bagi orangtuanya. Setuju? Oke saya yakin Anda setuju. Karena memang dari anaklah rizki Anda dapat bertambah, Allah yang menitipkan anak kepada Anda maka Allah juga menitipkan rizki anak itu melalui Anda. Dan di masa tua Anda kelak, besar kemungkinan melalui anak Andalah rizki dari Allah itu dititipkan untuk Anda. Lalu jika Anda di alam kubur/akhirat kelak, anak Andalah yang paling sering mendoakan Anda, anak Andalah yang mengaplikasikan ilmu yang Anda ajarkan, dan anak Anda pulalah yang mewarisi harta Anda untuk hal-hal yang bermanfaat.

Dalam survey antah barantah (saya lupa sumbernya), Anda boleh percaya boleh tidak. Rata-rata kita hidup -menghabiskan waktu- bersama pasangan selama 40 tahun, hidup –menghabiskan waktu- bersama anak rata-rata 20 tahun (dari bayi hingga anak menikah dengan pasangannya), dan hidup –menghabiskan waktu- bersama orangtua kita juga 20 tahun (karena dari bayi kita dibesarkan sampai kita menikah lalu hidup bersama pasangan). Maka dari itu, 20 tahun pertama dari usia anak 100% ada dalam tanggungjawab Anda sebagai orangtuanya. Andalah yang menentukan apakah anak Anda ingin dididik  dengan baik atau tidak. Dalam buku pertama saya, saya menyebutkan bahwa hampir seluruh orangtua muslim di dunia ini ketika anaknya terlahir ke dunia, mereka menginginkan dan mendoakan agar anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah. Namun keinginan dan doa itu hanya ucapan bibir semata, dan pada prakteknya kebanyakan orangtua tidak mendidik anaknya menjadi sholih/ah. Mereka membiarkan anaknya mengumbar aurat, meninggalkan sholat, berpacaran, bahkan ada yang menyekolahkannya di sekolah kristen.

Lalu bagaimana cara yang benar mendidik anak? Sebernarnya kalau Anda menginginkan jawaban yang lebih detail Anda bisa membacanya di buku saya yang pertama, atau buku-buku lain yang serupa dengan itu. Tapi Anda jangan kecewa, di sini Anda akan saya beri konsep dasarnya. Perhatikan;



Positif → diberi (sebanyak-banyaknya)
Netral → dikontrol (sesering-seringnya)
Negatif → dihindari (sejauh-jauhnya)
 
 




Maksudnya apa? Jadi, jika Anda mengetahui ada hal-hal yang positif untuk anak Anda, maka Anda harus memberikannya sebanyak mungkin dengan cara yang benar dan baik. ingat, dengan cara yang benar dan baik. Jika Anda tahu ada sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi anak Anda, tapi karena anak Anda tidak/belum mengetahui manfaat sesuatu itu, lalu Anda memaksanya dan membentaknya agar ia mau menerima hal itu. Itu adalah cara yang salah dan tidak baik. Cara yang benar dan baik adalah dengan memberikan pengertian/penjelasan terlebih dahulu, lalu mengajaknya dengan halus/tutur kata yang lembut penuh kasih sayang. Sesuatu/benda yang positif adalah sesuatu/benda yang mendatangkan kebaikan dan kemanfaatan bagi anak Anda baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.

Sedangkan untuk sesuatu yang netral, Anda harus mengontrolnya sesering mungkin. Apakah yang dimaksud dengan benda/sesuatu yang netral? Yaitu benda atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk hal yang positif dan dapat juga untuk hal yang negatif. Contohnya adalah fasilitas internet, hp (handphone), laptop, dan uang jajan.  Mengontrol itu artinya, Anda mengendalikan penggunaan benda yang dipakai anak Anda itu, mengarahkan untuk digunakan pada hal-hal yang positif, dan mengawasi penggunaannya dengan intensitas yang sering.

Lalu untuk sesuatu yang negatif, Anda harus menjauhinya sejauuuh mungkin dari jangkauan anak Anda. Kalau saya boleh kasih contoh, sesuatu yang negatif itu bisa seperti; kartu remi, rokok, narkoba, DVD porno, teman yang berakhlah buruk,  sekolah yang berkualitas buruk, buku-buku sesat, dll. Jika anak Anda sudah terlanjur kena pengaruh hal-hal buruk itu, maka terapinya adalah dengan tangan (menjauhi hal buruk itu dan menghukumnya jika melakukan kesalahan), dengan lisan (nasihat yang menyentuh hati dan penuh kebijaksanaan dalam tutur kata), dan dengan hati (hati yang selalu berdoa dan bertawakkal kepada Allah setelah Anda melakukan usaha-usaha dengan tangan dan lisan tadi). Metode ini adalah metode dakwah yang disarankan dari Rasulullah SAW jika kita melihat kemunkaran/kemaksiatan. Dan karena Anda adalah orangtua anak Anda sendiri, maka Anda harus mampu mencoba dengan ketiga-tiganya (tangan, lisan, dan hati), karena Andalah orang yang paling berwewenang kepada anak Anda sendiri.

Untuk lebih jelasnya silakan Anda lihat tabel rangkuman di bawah ini tentang konsep mendidik anak:

Things/ Anythings
Definisi
Perlakuan kepada anak
Contoh
Positif
Segala sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi anak anda (baik untuk masa sekarang ataupun masa yang akan datang, baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhiratnya)
Diberikan sebanyak-banyaknya
Mainan edukasi, majalah anak edukasi (bobo, ina, dsb), cerita kisah Rasulullah SAW dan para sahabatnya, teman yang baik, lingkungan yang baik, guru yang sholeh/ah, buku-buku islami, jodoh yang sholeh/ah (kalau jodoh jangan diberikan banyak-banyak ya, berikan maksimal 4 untuk anak laki-laki, dan berikan 1 saja buat anak perempuan), dll.
Netral
Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk hal yang positif dan dapat juga untuk hal yang negatif
Dikontrol sesering-seringnya.
Playstation (PS)/games portabel, uang jajan, HP (handphone), komputer/laptop, fasilitas internet, televisi,  teman/kenalan baru, dll.
Negatif
Segala sesuatu yang mengakibatkan dampak buruk bagi anak anda, bagi anda sebagai orangtuanya, maupun bagi orang lain.
Dihindari sejauh-jauhnya.
Hewan yang berbahaya, lingkungan yang kotor, makanan haram, teman yang buruk, rokok, narkoba, vcd/dvd porno, lembaga/organisasi sesat, musik-musik yang melalaikan dari mengingat Allah, dll.
 
(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku