Sabtu, 15 Desember 2012

Konsep Menyatu



“You are inside of me (engkau ada di dalam diriku)”
              Banyak orang bilang bahwa pernikahan adalah proses menyatunya dua insan yang berbeda. Ada pula yang mengumbar kata-kata mesra “kau di dalam hatiku”, “hati kita telah menyatu”, dsb. Tapi apakah mereka yang berkata itu mengerti dengan apa yang mereka katakan? Ataukah itu hanya sebatas gombal gembel belaka? Di sinilah salahsatu manfaat buku yang Anda pegang ini. Saya akan menjelaskan tentang konsep menyatu itu, lalu silakan Anda praktekkan dengan sungguh-sungguh.
                Menyatunya kepribadian Anda dengan pasangan Anda itu berawal dari sedekat apa Anda mengenali pasangan Anda, berapa persen Anda mengetahui seluk belum diri pasangan Anda. Jika Anda belum mengenal pasangan Anda dengan baik, maka hal yang harus Anda lakukan pertama-tama adalah mengenalinya, seluk beluknya, segala sesuatu tentang dirinya. Tentu ini berproses dan tidak langsung 100%. Tapi meskipun Anda belum mengenal pasangan Anda 100%, Anda dapat mempraktekkan konsep menyatu ini sedikit demi sedikit. Nanti lama-lama juga jadi banyak juga kaan. Hehe.
                Okeh, jika Anda sudah kenal biodatanya misalnya, pasangan Anda lahir pada tanggal 14 mei (tanggal 14, bulan kelima). Maka Anda dapat melakukan segala sesuatu tentang angka 14 dan 5 itu. Misalnya Anda setiap pagi Anda melakukan sedikit olahraga dengan skot-jump 14 kali, dan push-up 5 kali. Atau Anda membeli kaos bola dengan angka 14, memakai topi dengan gambar 5 ekor laba-laba misalnya. Lalu katakan pada istri Anda, “Mah, tau gak, kenapa Papa setiap pagi skot jump 14 kali dan push up 5 kali?, karena angka itu sesuai dengan tanggal dan bulan lahir mama, tanggal 14 bulan 5. Hehe,, dan satu lagi ma, Papa juga beli kaos bola nomor 14 karena biar sama dengan tanggal lahir mama lho. Topi papa juga ada gambar laba-labanya 5, karena papa menyesuaikan dengan bulan lahir mama.” Nah begitulah kira-kira. Jika Anda menyangka ini adalah tindakan berlebih-lebihan, Anda salah berat. Yang betul adalah ini tindakan menyatukan diri Anda dengan diri pasangan Anda. efeknya akan positif kok, pasangan Anda akan senang dan merasa menyatu dengan Anda. Malah bisa jadi ia pun akan mengikuti apa yang Anda lakukan, karena ingin membalas cinta Anda kepadanya. Jika Anda lahir pada tanggal 16 april, Jangan kaget jika nanti istri Anda akan mengenakan rok dengan 16 hiasan bunga, atau setiap ia makan hanya mau dengan porsi 4 centong nasi. Hehehe.
                Penyatuan diri Anda dengan dirinya bukan hanya dari identitas diri saja, tapi bisa juga dengan menyukai makanan favoritnya, menyukai hobinya, menirukan gaya bicaranya di depan umum, menirukan mukadimahnya dalam membuka acara, dan segala sesuatu tentang kepribadiannya. Intinya semakin Anda mengenal dirinya, maka semakin banyak kesamaannya dengan diri Anda. Jangan lupa ungkapkan apa yang telah Anda lakukan itu, “Pa, mama kan suka bubur kacang hijau karena papa lho. Mama kan kalo mengisi ceramah, mukadimahnya menirukan papa lho. Sekarang mama juga jadi hobi baca buku karena ketularan papa nih, dsb.” Ungkapan lisan ini sangat penting. Karena harus ada sinergi antara rasa cinta Anda di dalam hati, ungkapan cinta yang keluar dari lisan, dan dengan bukti cinta yang dilakukan oleh anggota badan. Rasulullah SAW saja mendefinisikan iman dengan menggabungkan antara hati, lisan, dan badan. Karena sinergisitas itu akan semakin menguatkan iman. Nah, maka dari itu jika Anda melakukan hal ini tentu akan menguatkan rasa cinta Anda dan pasangan. Dan tahukah Anda? Rasulullah SAW juga mencontohkan konsep menyatu ini lho. Ketika itu Rasulullah SAW ketika sedang minum bersama Aisyah RA, beliau minum dengan cawan yang dipakai Aisyah dan meletakkan bibirnya di bekas bibir Aisyah pada cawan tersebut. Dan Aisyah pun tersenyum karena merasa senang, merasa menyatu dengan suaminya yang mulia itu. Subhanallah, indah bukan.

(Deni bin Mu'min)_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabatku