“Karena kita
satu visi, maka kita menjadi satu hati.
Dan jika kita sudah sehati, maka kita semakin mudah menjalankan misi-misi.”
Dan jika kita sudah sehati, maka kita semakin mudah menjalankan misi-misi.”
Sebelum melangkah ke perkawinan, Anda tentu berkenalan (ta’aruf) dengan
calon pendamping hidup Anda. Selagi proses ta’aruf itulah, saatnya Anda gali
sedalam-dalamnya tentang kepribadian calon pasangan Anda. Meskipun Anda berdua
berbeda latar belakang, mungkin juga berbeda suku, tapi Anda berdua sama-sama
beragama Islam. Carilah kesamaan visi Anda dengan visinya. Jika Anda sudah satu
visi, maka Anda dan pasangan hidup Anda akan mudah untuk menjalani misi-misi
yang ingin Anda lakukan di latar depan (masa depan). Boleh jadi Anda berdua
berbeda latar belakang, tetapi Anda berdua harus sama dalam memandang latar
depan yang akan Anda jalani berdua.
Jika semakin banyak
perbedaan visi antara Anda dengan calon pasangan Anda, maka saran saya lebih
baik jangan dilanjutkan ke tahap pernikahan. Carilah orang lain yang memiliki
kesamaan visi/pandangan hidup dengan Anda. Kecuali jika Anda tidak memiliki
visi sama sekali, atau mau berpaling meninggalkan visi hidup Anda, silakan Anda
mengekor pada visi calon pasangan hidup Anda, selama visi itu tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip islam. Pembahasan lebih lanjut tentang visi
akan ada pada bab berikutnya.
(Deni bin Mu'min)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar